Ibarat ekspedisi kami telah mengalami dan melewati hal-hal menantang di Jammeng jauh. Besoknya, walau terasa mengantuk kami tetap bersemangat berbagi cerita dengan peserta pelatihan, tentang Jammeng dan sumberdaya yang tersedia di sana.
Saat kembali dari Jammeng, Saya menanyakan ke Haji, “berapa hasil pancinganta?”. “Bersama pak Ruslan kami peroleh 50 ekor”. “Ada beberapa yang kita berikan ke kru kapal, yang kita bawa pulang ke Benteng, sekitar 80 ekor”. Kata Mastan.
Bulan nampak condong ke barat. Laut terlihat tenang walau semakin meninggi. Perahu yang kami tumpangi langsung merapat ke bibir pantai. Pak Agustinus yang membawa kami rupanya sudah tertidur pulas. “Kita berangkat segera ke Benteng” Kataku saat membangunkannya. Kami melewati jarak 40 kilometer sebelum sampai di penginapan.
Besok malam kami sepakat menggelar jamuan nasi santan dan ikan bakar. Perjalanan menembus Jammeng di pantai timur Selayar lalu menjajal dengan memancing di perairannya adalah nikmat tak terkira. Kenikmatan dan kenangan yang mungkin tidak semua orang bisa merasakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H