Mohon tunggu...
Rahmat Al Kafi
Rahmat Al Kafi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jujur itu Revolusioner | Berani menyatakan salah sebagai kesalahan, dan benar sebagai kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramadhan Datang, Televisi Umbar Aurat

12 Juli 2013   21:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaban Yaa Ramadhan
Untuk pembaca setia kompasiana.

Ramadhan 1434 H telah datang, suasana ibadah yang lebih intens akan menjadi rutinitas. Ramadhan bulan penuh berkah, bulan dimana umat muslim diwajibkan berpuasa; pintu-pintu surga akan dibuka dan pintu neraka ditutup; jin dan iblis jahat diikat. Umat muslim menyambut haru bulan Ramadhan.

Mengenang Ramadhan, membuat saya teringat suasana harumnya Ramadhan di kampung. Antusiasme menyambut Ramadhan sangat tinggi. Televisi-televisi menampilkan acara-acara reliji. Kami berbondong-bondong ke Mesjid ketika Adzan berkumandang.

Namun, Ramadhan kali ini berbeda, khususnya untuk acara-acara di televisi. Memasuki hari ketiga bulan Ramadhan, beberapa televisi masih menampilkan perempuan-perempuan seksinya dalam acara menyambut buka puasa, dengan rok mini, dan pakaian yang padat. Ada apa dengan televisi hari ini? Mereka tidak menghargai masyarakat yang sedang berjuang memenuhi rukun islam ini, dan sebisa mungkin di bulan Ramadhan ini dapat menahan hawa nafsu. Televisi sangat diharapkan menjaga adat ketimuran kita melalui acara-acaranyai. Bukan hanya di bulan Ramadhan, tapi di bulan-bulan lainnya. Televisi Indonesia harus tetap menampilkan adat ketimurannya. Tidak perlu mengikut negara lain yang selamaini j ustru mengeksploitasi kita, mengeksploitasi SDA kita, intelektual kita, cara berfikir kita, dan mental kita. Tahukah kita betapa dahsyatnya doktrin televisi terhadap generasi muda kita.

Semoga televisi Indonesia mengerti konteks Ramadhan dan mengerti konteks ketimuran. Bila ingin merubah Indonesia, Media Massa harus turut berpartisipasi, terutama televisi. Media jangan hanya bisa mengkritik. Tapi lakukanlah langkah-langkah kongkrit untuk perbaikan bangsa mulai hari ini. Ayolah, kalian sudah terlalu kaya untuk menghalalkan segala cara. Saya juga yakin dengan menampilkan adat kita sendiri, televisi tidak akan di tinggalkan penontonnya. Sadarkah kalian akan efek televisi yang tidak mendidik kepada generasi muda yang menjadi andalan bangsa untuk membawa kita dari jurang ini?

Pembaca yang budiman,
semoga saudara-saudari sekalian juga lebih cerdas untuk menonton televisi.

Sumber: http://pandangankafy.blogspot.com/2013/07/ramadhan-datang-televisi-mengumbar-aurat.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun