@dgrusle Siti Aisyah We Tenri Olle perempuan Bugis penguasa Tanete mendirikan sekolah rakyat yg lebih dahulu 1890an drpada #Kartini dan Sartika
@dgrusle Pada 1890-an, We Tenri Olle mendirikan sekolah rakyat yg tak bedakan jenis kelamin, status sosial di Tanete. Siapapun dapat bersekolah
@dgrusle Tulisan saya "menggugat kepeloporan #Kartini ada di @Lenteratimurcom link http://t.co/13Yc3cr4
@dgrusle Tenriolle jg trcatat sbg penerjemah la galigo brsama ibundanya: colliqpujie RT @PuangDaeng menerjemahkan dan menyalin La Galigo.
@dgrusle Iya, tp hanya soal politik. Ibunya tak setuju dia jd ratu Tanete, lbh pilih abangnya RT @PuangDaeng: Tapi ia sempat bersitegang dgn ibunya?
@dgrusle RT @PuangDaeng: dari Sulawesi kita punya We Tenri Olle (pendidikan), Opu Daeng Risaju (berjuang dlm sistem), Emmy Saelan (angkat senjata)
@dgrusle Tulisanku: We TenriOlle,Ratu Cendekia Tanete, yg namanya "senyap" di lintas sejarah, link: http://t.co/v9v0KmbG @Lenteratimurcom
@dgrusle Bukan, masalah politik etis Belanda, dia jd bukti kbrhasilan "penjajahan" :( RT @arnellism: Jadi kenapa Kartini? Masalah jawasentris ya?
@dgrusle #Kartini mnjadi ikon kampanye keberhasilan politik etis Belanda di Indonesia. Sambil Menjajah jg mencerdaskan jajahannya :(
@dgrusle #Kartini mmg representasi jawa yg di-cerdaskan oleh Belanda, tp saya pikir bukan cuman soal jawa nya. Tp ini soal ikon kampanye penjajahan
@dgrusle #Kartini mungkin seorang pahlawan, tp dia tak se-sejati yg dibanggakan orang. Lebih baik jadi perempuan Indonesia lbh dr sekadar #Kartini