Sekarang kita sudah berada di era modern; era digital namanya. Itu bila ditinjau dari segi perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Disebut era digital karena nyaris semua aktivitas manusia saat ini melibatkan bantuan teknologi. Perubahan dari era analog ke era digital memang terasa sangat cepat, terlebih ditandai dengan munculnya tiga teknologi utama, yaitu komputer, komunikasi dan multimedia.
Kolaborasi ketiga teknologi ini terus berkembang dan berevolusi hingga saat ini. Saluran atau muatan informasi serta pesan komunikasi tidak lagi berupa huruf, angka atau gambar saja, namun sudah berupa audio dan video. Contoh sederhana perubahan dari era analog ke era digital antara lain, revolusi walkman yang dulunya memakai kaset, berganti dengan kemunculan MP3player, serta contoh lainnya.
Tentu kita juga sudah familiar dengan kata internet. Di era teknologi digital dan internet yang semakin maju saat ini, dunia ini terasa semakin sempit. Kehidupan dan mobilitas manusia di seluruh dunia berubah drastis. Internet telah mampu membuat transfer informasi dan data menjadi lebih cepat. Internet mendekatkan jarak dan waktu, hingga kemudahan berkomunikasi dan mendapatkan informasi tak terbatas. Yang mempunyai jiwa wirausaha, internet merupakan bisnis baru yang banyak digeluti.
KemudahanBerinternetdanPeranRelawanTIK
Bagi warga yang tinggal di wilayah perkotaan, akses internet semakin mudah didapatkan. Dimana-mana bertebaran hotspot area yang memancarkan signal. Ini banyak kita temukan di restoran atau kafe-kafe yang menyiapkan fasiltas free wifi untuk pengunjung. Begitupula di pusat-pusat perbelanjaan dan sarana pendidikan seperti sekolah maupun kampus, hotspot area bukan lagi barang yang langka.
Kemudahan berinternet dirasakan semakin gampang ketika bermunculan produk-produk elektronik atau gadget semisal smartphone yang memiliki fitur internet. Yang dulunya aktif ke warnet atau kafe, dengan smartphonesudah bisa mengakses internet di rumah maupun di tempat kerja.
[caption id="attachment_370327" align="aligncenter" width="300" caption="Relawan TIK Pangkep"][/caption]
Terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di wilayah perkotaan ketika barang bernama internet ini mulai dikenal. Orang beramai-ramai menggeluti bisnis warung internet (warnet ), RTRW net, hingga membuat onlinestore. Selain itu, bermunculan pula bisnis jasa internet seperti, jasa pembuatan blog dan website.
Internet sudah menjadi kebutuhan, bahkan hidup akan terasa hambar bila tiap menit atau tiap jam tidak merasakan akses internet. Namun, perkembangan TIK tersebut jangan sampai membuat kita terlena dan kebablasan. Saat ini banyak kasus kita jumpai maupun saksikan diberbagai media seperti kasus penculikan anak, trafficking, cyberbully hingga pelecehan seksual yang berawal dari pemanfaatan internet yang tidak sehat.
[caption id="attachment_370329" align="aligncenter" width="300" caption="Relawan TIK Palopo"]
Olehnyaituupayapencerdasandanmenyehatkanmasyarakatsaatmenggunakanteknologisepertiinternetperludilakukan.Pengadaansaranadanprasaranasertainfrastrukturlainnya,perludibarengisosialisasidanpelatihankepadamasyarakatagarmerekamelekteknologi.Agarmerekapahamkeuntungandanbahayayangsenantiasamengintaiketikamerekamengaksesinternet.
Sosialisasibukansekadarmengenalkanmerekadenganinternetdanfungsi-fungsinya,namunperludidorongdengansosialisasimemanfaatkaninternetsecarasehat.InternetsehatmengedepankankebebasanberekspresidanberinformasidiInternetsecaraamandanbijak,denganpendekatanself-censorship.Pendekatanlainadalahpemberdayaanmasyarakatmadanitentangteknologiinformasidankomunikasi.
Namun untuk melakukan gerakan Internet Sehat dan Aman (INSAN) tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah. Perlu adanya komunitas dan organisasi sosial kemasyarakatan yang memiliki jaringan kuat untuk melakukan upaya mencerdaskan masyarakat melalui pemanfaatan internet.
[caption id="attachment_370346" align="aligncenter" width="300" caption="Kegiatan Relawan TIK Sulsel di Luwu"]
Atas dasar inilah Relawan TIK Sulawesi Selatan dibentuk pada tahun 2011 silam. Sebagai sebuah organisasi sosial kemasyarakatan sekaligus komunitas TIK, Relawan TIK Sulsel menjalankan fungsi informasi, edukasi, sosialisasi, advokasi dan komunikasi dalam mengenalkan pemanfaatan atau penguasaan TIK.
Selain itu juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat rangka pengembangan ekonomi informasi berbasis pengetahuan. Dalam menjalankan program-program tersebut, Relawan TIK Sulsel bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, kampus perguruan tinggi, sekolah, serta komunitas TIK lainnya.
[caption id="attachment_370336" align="aligncenter" width="300" caption="Relawan TIK Luwu"]
Di Sulawesi Selatan, Relawan TIK sudah terbentuk di sejumlah kab/kota diantaranya kab. Sinjai, Bone, Bulukumba, Maros dan Pangkep. Selain itu di kota Palopo, Soppeng dan Luwu. Pembentukan Relawan TIK di Sulsel awalnya diinisiasi salah satu aktivis Open Source Sulsel, Arman Satari. Kemudian pada periode pertama Relawan TIK yakni tahun 2011-2013 di ketuai, Amal Hasan, yang juga aktivis IT.
Saat ini Relawan TIK Sulsel dipimpin Zainal Abidin Ridwan. Zainal yang mantan Jurnalis TV swasta ini juga sebelumnya aktif di beberapa komunitas IT di Sinjai, salah satunya Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Sinjai. “Lahirnya Relawan TIK di Sulawesi Selatan memang diinisiasi oleh mereka para penggiat gnu-linux seperti Arman Satari maupun Amal Hasan,” Kata Zainal, Ketua Relawan TIK Sulsel.
Relawan TIK jelasnya dibentuk dengan tujuan mewujudkan masyarakat informasi di Indonesia. Relawan TIK menjalankan berbagai program di bidang edukasi dan pengembangan masyarakat, teknologi dan infrastruktur, aplikasi dan konten, serta kemitraan.
Namun di periode awal kepengurusan Zainal sebagai ketua Relawan TIK yakni tahun 2013, lebih banyak melakukan program sosialisasi dan edukasi pemanfaatan internet. Program tersebut bernama INSAN CAKAP atau Internet sehat dan aman, cerdas, kreatif dan produktif.
[caption id="attachment_370344" align="aligncenter" width="300" caption="Relawan TIK Sulsel Pada Sosialisasi Internet Sehat di Sinjai"]
Program INSAN CAKAP sebenarnya digagas kementerian kominfo bersama komunitas IT di Indonesia diantaranya ICT-Watch dan Relawan TIK. Dilakukan sebagai upaya menyikapi maraknya kejahatan yang terjadi di dunia maya.
“Tentu kita, keluarga dan kerabat kita serta orang-orang yang kita cintai tidak ingin menjadi korban kejahatan dunia maya seperti cyberbully yang berujung pada penculikan maupun pelecehan seksual. Olehnya itu melalui INSAN CAKAP kita mengenalkan pedoman berjejaring sosial, apa saja ancaman potensial di internet, bagaimana mengenalkan internet berdasarkan usia hingga pedoman bagi orang tua dalam mengawasi anaknya saat berselancar di dunia maya,”. Jelas mantan pemimpin redaksi Sinjai TV ini.
Ketua Relawan TIK Sulsel berharap melalui sosialisasi INSAN CAKAP yang telah dilakukan dibeberapa kab/kota, bisa menekan terjadinya angka kejahatan akibat pemanfaatan TIK yang tidak sehat. Melalui program ini pula diharapkan para pengguna internet bisa memanfaatkan TIK untuk kegiatan produktif seperti membuka lapak online (jualan online) serta menggalang kegiatan/aksi sosial.
[caption id="attachment_370345" align="aligncenter" width="300" caption="Sosialisasi Internet Sehat di Bone"]
Di Sulawesi Selatan, Relawan TIK sudah memiliki anggota komunitas sebanyak seribu orang lebih. Mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti pegawai pemerintah, penggiat IT, komunitas open source, blogger, mahasiswa, wartawan hingga pengusaha dan pelajar. Beberapa kegiatan lain yang pernah dilakukan diantaranya festival TIK se-Sulawesi Selatan, IT Camp, Ngeblog, sosialisasi open source dan berpartisipasi kegiatan Blogger Nusantara (Blognus) serta Pesta Komunitas Makassar (PKM) 2014 dan Kopdar Wifi Id. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H