Mohon tunggu...
Muhammad Ismail
Muhammad Ismail Mohon Tunggu... Pegawai Pemerintahan dan Kuli Tinta -

Penikmat kopi. Mempunyai cita-cita jadi penulis dan blogger, tetapi sampai bio ini ditulis belum ada satupun tulisan dan blog yang dihasilkan. Lahir dan besar di pesisir, memiliki atensi terhadap berita-berita tentang kelautan, konservasi dan pulau-pulau kecil. Motivator ulung dikalangan cewek-cewek patah hati.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pulau Miossu, Pulau Terluar Saksi Bisu Masuknya Injil ke Tanah Papua (Part 1)

22 Januari 2016   16:52 Diperbarui: 22 Januari 2016   23:44 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diperkirakan Yonas Nandissa adalah orang yang pertama kali membawa Injil masuk ke daratan utara papua bagian pesisir. Itulah alasan mengapa di pulau ini terdapat gereja tua dan satu gereja yang masih berfungsi, tidak lain adalah untuk menghormati jasa Yonas Nandissa. Setelah PD II Belanda memerintahkan seluruh masyarakat Miossu pindah ke Sausapor (kini merupakan salah satu distrik kabupaten Tambrauw, Papua Barat yang dijadikan tempat pemerintahan Bestuur. Pentingnya peran pulau ini di masa lalu dan sampai saat ini. Selain empat hal tersebut tentunya pulau ini menyajikan keindahan alam yang keren. Pasir putih, kayu yang hanyut di pantai, tebing karang serta tanaman-tanaman mirip anggrek di tepi tebing menjadi pesona tersendiri. Tetapi saya akan membahas itu di lain waktu, di lain bagian.

Betapa banyak sebenarnya pulau di Indonesia yang memiliki cerita, memiliki rahasia yang mungkin sampai saat ini belum kita kaji lebih dalam. Saya teringat kata teman traveler saya yang mengatakan Indonesia tidak hanya Bali, banyak rahasia dan keindahan yang masih disembunyikan oleh Indonesia. Mereka menunggu para traveler untuk datang menemukan mereka, mewarta dan memperlihatkannya kepada dunia.

I Love Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun