Dalam refleksi pengalaman coaching ada  beberapa pertanyaan. Satu-satu terjawab, tentunya dengan membina kerja sama yang baik antar kelompok. Masing-masing anggota diminta  mengukir pemikiran atau nalarnya  dalam rangkaian kata  di atas selembar sticky note yang berbeda warna. Kolaborasi menyatukan pendapat dalam satu tujuan  yang sama.
Tiap kelompok mengutus jubirnya untuk menyampaikan jawaban atas pertanyaan dari refleksi pengalaman coaching.  Pengetahuan yang ditebar menjadi masukan untuk kelompok lainnya. Sementara kelompok lainnya berbagi  pengetahuan menjadi input untuk kelompok tersebut.
CGP selalu berbagi,
Ilmunya tak pernah  berkurang,
Pengetahuan semakin menjulang.
Tongkat masa depan selalu terpegang.
Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya
Pengajar Praktek  menampilkan tema berikutnya di layar proyeksi dari sebuah proyektor LCD. Praktek coaching dengan wawasan yang luas, gaya yang lugas, dan suara yang keras membuat menit berganti jam. Tidak terasa pembelajaran 300 menit telah berlalu.
Praktek coaching pun dimulai. Dalam kelompok praktik coaching seperti hulahop semua dapat peran coachee, coach, dan pengamat semua kena giliran. Oh iya praktek coaching ini memiliki tujuan mengarahkan coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh coachee.Â
