MACET DI KOTA BEKASI,
SUDAH SEMAKIN PARAH!
#kisahbangnurterbit
Wahai warga Kota Bekasi dan yang kebetulan melintas di perbatasan Jakarta-Jawa Barat ini. Apakah Anda merasakan apa yang kami juga rasakan saat berkendaraan atau jadi penumpang angkutan umum?
Sampai kapan arus lalulintas Kota Bekasi bisa lancar? Salah satunya kesemrawutan yang semakin parah di wilayah Bekasi Timur.
Pak Polisi dan Pak Dishub, coba tengok Jalan Joyo Martono, Bulak Kapal, Bekasi Timur. Pagi, siang, sore, atau malam hari. Macetnya bukan main padahal sudah ada underpass depan Taman Makam Pahlawan.
Tujuan dengan dibangunnya underpass ini, agar kendaraan dari arah terminal menuju ke Tambun Kabupaten Bekasi, atau sebaliknya, bisa lancar karena tak terjebak oleh kendaraan yang antre di rel kereta Taman Makam Pahlawan.
Belum lagi agen perusahaan otobus (PO) yang busnya sengaja parkir dan mutar depan Depsos. Menaikkan penumpang. Bukannya bus harus masuk Terminal Bekasi?
Begitu juga bus Transjakarta, Damri dan Mayasari, juga ngetem di Bulak Kapal, berjejer sepanjang Jalan Joyo Martono. Dari Bulak Kapal hingga pintu keluar dan masuk Tol Bekasi Timur.
Belum lagi dengan berdirinya apartemen LRT CITY -- yang salah satu fasilitasnya dibangun stasiun LRT atau kereta layang -- dimana Jati Mulya adalah stasiun akhir atau awal jika bepergian dari Bekasi ke Jakarta, atau sebaliknya.
Di gerbang masuk apartemen ini, cukup ramai di pagi hari hingga malam hari. Selain penghuni dan pengunjung mal, juga kendaraan keluar masuk para pengguna kereta layang LRT.
Termasuk kendaraan yang mau masuk dan keluar di pintu tol dari arah Jakarta-Bekasi, atau Bekasi-Cikampek-Bandung. Situasi yang tidak jauh berbeda di pintu masuk-keluar arah Jakarta atau Cikampek-Bandung.