Mau mengejar waktu? Waktu koq dikejar? Nah inilah ribetnya berbahasa Indonesia jika menggunakan bahasa sehari-hari hehehe.....Maksud Bang Nur, mau cepat-cepat tiba di tempat tujuan, takut "bulukan" di perjalanan.Â
Nah untuk "mengejar" waktu dari Bekasi ke Jakarta, Bang Nur memilih naik kereta LRT. Pertimbangannya karena lebih cepat naik kereta LRT dibanding transportasi lain. Tarif minimal Rp20.000 pakai e-Money.Â
Meskipun demikian, tarif LRT lebih mahal sampai sekitar tiga-empat kali lipat dari tarif kereta CommuterLine Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) atau bus Transjakarta.Â
Kelebihannya LRT ini lebih cepat, anti macet di perjalanan karena relnya "melayang" di atas tepi kanan jalan tol Jakarta-Cikampek rute Jatimulya (Bekasi Timur) - Dukuh Atas (Jakarta Pusat).
Sekedar diketahui, LRT kependekan dari Light Rail Transit, merupakan moda transportasi baru yang hadir di Jabodetabek. Kereta berdimensi ringan ini berbeda dari kereta api tradisional, yaitu memiliki ukuran yang lebih ramping.Â
Selain itu, transportasi baru ini hanya dapat menjangkau daerah tertentu, misalnya pada batas kota saja. Saat ini baru ada jalur Bekasi - Jakarta, Bogor - Jakarta. Menyusul beberapa jalur LRT tengah dibangun.Â
Hari itu Selasa sore 16 Juli 2024, Bang Nur naik LRT lagi. Naik dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi Timur, Kota Bekasi untuk tujuan Stasiun Cikoko, Cawang, Jakarta Timur. Kereta melanjutkan perjalanan ke Stasiun akhir Dukuh Atas Jakarta Pusat.Â
Bang Nur tiba di Stasiun Cikoko tadi, pukul 08.45 WIB. Hanya butuh waktu 45 menit dibanding kalau naik transportasi umum lainnya yang sering terjebak macet.Â
Jika pagi hari pada jam berangkat kantor, atau malam hari pulang kantor adalah waktu sibuk dan padat penumpang. Di setiap gerbong LRT terlihat tetap ada yang berdiri meskipun tidak "sesumpek" di gerbong kereta CommuterLine yang penih sesak.Â