Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Misteri Folder Aren Jaya Bekasi Timur

9 Juli 2024   12:26 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:17 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DI BALIK "SENGKETA" FOLDER AREN JAYA BEKASI TIMUR

Jumat sore 19 April 2024 silam sepulang silaturahmi ke rumah teman Naipar Golan, iseng Bang Nur mampir "cari angin", di Folder Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

Folder Aren Jaya ini, bentuk semacam danau (setu, bahasa Bekasi mah) untuk penampungan air jika hujan turun. Mungkin tujuannya agar tidak meluber ke pemukiman warga. Kira-kira begitulah.

Bisa jadi begitu tujuan dibangunnya folder ini. Sebab beberapa tahun lalu perumahan BTN Wisma Jaya dan perumahan tetangganya seperti Perumnas Tiga, Borobudur, Duren Jaya, Taman Alamanda dan pemukiman warga non-BTN "tenggelam" diterjang banjir besar. 

Warga panik. Sebab selain banjir dari air kali yang meluap dan (konon) bendungan dari Kali Bekasi jebol tidak mampu menahan "banjir kiriman" dari Bogor, penerangan listrik dari PLN juga padam. 

Maka lengkap sudah penderitaan rakyat jelata seperti kami. Penghuni perumahan yang tempat tinggal mereka dan milik satu-satunya ini, tidak bisa keluar komplek mencari bantuan akibat banjir. 

Folder Aren Jaya (foto dok Nur Terbit) 
Folder Aren Jaya (foto dok Nur Terbit) 

Sementara orang luar komplek tidak berdaya. Mau masuk menolong dan membawa bantuan, takut ikut tenggelam. Perahu karet pun tidak nampak. Maklum listrik PLN padam. 

Yang terbayang kemudian adalah nasib penghuni perumahan yang waktu itu rumahnya masih dikredit. Bahkan ada yang nunggak, sudah disemprot "dalam pengawasan BTN" dan terancam dilelang. 

Sebaliknya ada tetangga Bang Nur -- yang karena dapat pesangon setelah dia di-PHK oleh perusahaannya -- dia lunasi kredit rumahnya dengan uang pesangon. Seharusnya KPR (Kredit Pemilikan Rumah) masih 12 tahun lagi, hari itu dia langsung melunasi dan bisa menerima bukti pelunasan serta sertifikat rumah. 

Tapi apa yang terjadi? Sertifikat rumahnya masih di bank sebagai jaminan kredit bagi pengembang perumahan. Lebih celaka lagi, sebab sertifikat tersebut masih sertifikat induk dan belum dipecah atas nama pemilik rumah. 

Konon lagi, pengembang juga masih bermasalah dengan rakyat pemilik tanah yang dulu mereka bebaskan untuk perumahan. Waduh... Pemerintah daerah, kota, provinsi, pusat, penghuni istana dan wakil rakyat, entah kasus ini mereka tahu atau pura-pura gak tahu? 

*****

Tempat anak-anak menangkap ikan (foto dok Nur Terbit) 
Tempat anak-anak menangkap ikan (foto dok Nur Terbit) 

Kembali ke Folder Aren Jaya. Bang Nur masih saja penasaran apa sih pengertian Folder itu? Lalu googling lagi. Eh malah yang muncul adalah pengertian folder yang lain. 

Pengertian folder adalah suatu program pada komputer yang berguna untuk menyimpan berbagai macam file di dalamnya. 

Fungsi utama dari folder adalah untuk menyimpan file sekaligus mengelompokkannya menurut jenis file itu sendiri.
Selain itu fungsi folder/directory  adalah untuk mengelola folder dan file. Contohnya adalah mengelompokkan folder foto dari tahun 2018 hingga tahun 2022. 

Folder/directory juga bisa digunakan untuk mengelompokkan file-file yang berhubungan dengan hal tertentu, misalnya tugas sekolah atau pekerjaan.

Lah jadi ngelantur ya. Itu mah folder untuk file atau tempat arsip dan dokumen ya? Ya sudahlah. Mungkin Folder Aren Jaya ini fungsinya untuk menyimpan atau menampung air. Begitulah mungkin arti gampangnya. 

Nah, waktu pertama kali Bang Nur dan keluarga tinggal di dekat folder ini (1990-an), belum ada loh danau ini. Ya masih berupa rawa-rawa, hamparan sawah, saluran air kotor dan tentu saja suasananya seram malam hari. Horor gitu deh. 

Input sumber gambar Nur Terbit
Input sumber gambar Nur Terbit

Foto dok Nur Terbit
Foto dok Nur Terbit

Kini, Folder Aren Jaya sudah bersolek. Sudah berdiri perumahan baru di sekitar dalam jumlah terbatas (claster). Begitu ramai pula orang datang memancing di folder, atau mojok pacaran sambil memandang air danau, terutama di hari libur.  Tiba-tiba lokasi ini jadi obyek wisata gratis. Warung, kafe, bahkan pemancingan pun ikut tumbuh bagai jamur di musim hujan. 

Penasaran dengan lokasi ini, iseng googling lagi di internet. Eh ternyata Folder Aren Jaya ini pernah viral karena konon masih sengketa. Benarkah? 

Sesuai pemberitaan media, kasus Folder Aren Jaya ini melibatkan nama tokoh yang cukup populer di Kota Bekasi. Siapa dia? Ini linknya:

KASUS FOLDER AREN JAYA DILAPORKAN KE KEJATI JABAR

Berita media tentang Folder Aren Jaya (dok Nur Terbit) 
Berita media tentang Folder Aren Jaya (dok Nur Terbit) 

Nah, demikian secuil Kisah Bang Nur Terbit kali ini semoga bermanfaat. Salam. 

Nur Terbit

Foto dok Nur Terbit
Foto dok Nur Terbit

#kisahbangnurterbit #nurterbit #folderarenjaya #PemkotBekasi #CATATANNURTERBIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun