Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Jika Konten Medsos Dihapus

4 Juli 2024   09:57 Diperbarui: 16 Juli 2024   06:59 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Nur (kaos hitam) bersama Dr Rully Nasrullah MSi di pelatihan medsos (foto dok Nur Terbit) 

https://vt.tiktok.com/ZSYQwhuGq/

Terkait adanya "Surat Cinta" dari Admin Facebook (FB) mengenai postingan video yang terdeteksi menggunakan musik hak milik itu, ada 3 solusi atau opsi yang ditawarkan Admin FB kepada saya, yakni: 

1. Terima bagi hasil,  

2. Ajukan sengketa, atau.. 

3. Hapus video dari postingan? 

Saya pilih opsi pertama, yakni "terima bagi hasil". Itu yang lebih rasional menurut saya, dibanding dua opsi lainnya: ajukan sengketa atau hapus video dari postingan. 

Namun sampai detik ini, saya gak ngerti dan belum ada eksekusi dari FB, bagaimana bentuk " bagi hasil" yang dimaksud. 

Bang Nur (kaos hitam) bersama Dr Rully Nasrullah MSi di pelatihan medsos (foto dok Nur Terbit) 
Bang Nur (kaos hitam) bersama Dr Rully Nasrullah MSi di pelatihan medsos (foto dok Nur Terbit) 

Sebelumnya, admin Youtube juga pernah memberi sanksi kepada konten Youtube Bang Nur. Konten tersebut mengenai seorang emak-emak anggota komunitas pemberi makan kucing liar di perumahan. 

Salah satunya di perumahan di sekitar Kramat Jati, Jakarta Timur. Videonya sudah saya share ke YouTube atas kiriman teman senior di dunia literasi Pak Thamrin Dahlan.

Videonya tetap masih tayang. Hanya saya, maaf, YouTube bikin senyap video tersebut sehingga tidak keluar suara vocal (narasi). Kesalnya sebab itu suara saat wawancara dengan emak-emak anggota komunitas pemberi makan kucing liar di perumahan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun