Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

2 Film Jadoel Ini yang Bikin Tobat

1 April 2024   23:41 Diperbarui: 1 April 2024   23:45 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Nur usai menonton pertunjukan (foto Nur Terbit) 

Beberapa penduduk menuduh Ibrahim bahwa ia telah memperkosa seorang gadis.

Sementara itu, ada pula pemuda yang dianggap alim kemudian menuduh seorang gadis sebagai orang tak bermoral lantaran gadis itu menolak rayuannya.

Meskipun banyak yang tidak menyukainya, namun Ibrahim tetap berusaha sabar menyebarkan ajarannya untuk merubah kampung tersebut menjadi lebih baik.

Ketika sudah berada di titik rapuh, kemudian datanglah seorang ustaz yang mengunjungi kampung tersebut. Kedatangan ustaz tersebut mampu membuat Ibrahim lega karena ada yang membantunya.

Ustaz tersebut perlahan kemudian mulai berusaha untuk mengungkap segala kemunafikan yang dimiliki oleh masyarakat kampung tersebut.

Poster film
Poster film "Atheis Kafir" (Alchetron.com/Nur Terbit) 

Film Kedua, "Atheis" dengan sutradara, penulis skenario sekaligus produser adalah Sjuman Djaya berdasarkan novel dengan judul sama karya Achdiat Karta Mihardja. 

Adapun sederet pemerannya seperti Deddy Sutomo, Christine Hakim, Emmy Salim, Kusno Sudjarwadi, Farouk Afero, Aedy Moward, Ernie Djohan, Maruli Sitompul, Kris Biantoro, Rita Zahara, 

Mang Udel, dan Ismed M. Noor. Sedang penatamusik Idris Sardi dengan sinematografer adalah Sjamsudin Jusuf. 

Film berdurasi 127 menit ini, dikabarkan menghabiskan biaya Rp80 juta sebagai film drama tragedi romantis tahun 1974.

Film ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah tantangan kepada komunitas agamais di Indonesia kala dirilis. Bahkan menjadi kontroversial pada saat rilis, sempat ditolak oleh Badan Sensor Film Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun