Berbuka Puasa Gaya Anak Kost. Bagaimana kreasi makanan berbuka bagi anak kost zaman sekarang? tentu berbeda dibanding dengan anak kost tempo doeloe era Bang Nur kuliah, atau saat masih bujangan di perantauan.Â
Berikut kisahnya sebagai bagian dari program "Ramadan Bercerita 2024" di Kompasiana. Ini seusai dengan ungkapan lama yang masih selalu diulang-ulang karena masih relevan dengan situasi yang ada sekarang ini.Â
Apa itu? "Setiap orang ada masanya, dan aetiap masa ada orangnya". Ya sekalipun konteksnya berbeda, tapi masih nyambung dengan ungakapan tersebut (sekalipun seperti dipaksakan hehe..).Â
Anak kost zaman sekarang dalam menyiapkan makanan berbuka, ini mengingatkan Bang Nur saat mudik dan mampir di tempat kost anak yang letaknya tidak jauh dari kampusnya.Â
Putri saya ini ketika itu lulus SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) untuk di kampus Universitas Negeri Makassae (UNM) tahun 2013.
Dia medaftar di Jakarta dan ditest di kampus Universitas Empat Lima (Unisma 45) Kota Bekasi. Hasilnya, di luar perkiraan dari semula yang tetap maunkukiah di Jakarta atau Bekasi karena tidak mau pisah dan jauh dari orang tua.Â
Putri Bang Nur ini ternyata berhasil lulus dan diterima di Universitas Negeri Makassar (UNM) dari tiga pilihannya yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universiras Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Praktis, dia harus pulang kampung.Â
Pulang kampung? Iya benar. Bapak-ibunya memang perantau asal Makassar Sulawesi Selatan. Hijerah dan mencari nafkah di Jakarta dan kemudian belakangan malah "terdampar" di Kota Bekasi.Â
Maka ketika tahu bahwa si putri bungsu ini justeru diterima kuliah di UNM Makassar, kami ibu bapaknya jelas tidaklah terlalu gusar, meski sebelumnya tidak ada yang mau berpisah tempat.Â
Dengan diterima kuliah di Makassae, sekalian saja dia pulang kampung. Artinya dia diharapkan tidak akan merasa asing di kampung halaman orang tuanya, meski dia sendiri lahir dan besar dj Kota Bekasi.Â
Dengan begitu, dia bisa berkumpul dengan saudara sepupunya, tante-tantenya, om-omnya dan kakek-neneknya yang ketika itu masih lengkap.Â
Begitulah, saat harus mendaftar ulang kembali di UNM Makassar setelah keluar pengumuman kelulusannya, kami berdua terpaksa harus terbang ke "Kota Daeng". Sekalian mudik, sekalian mencarikan tempat kost.Â
Awal kuliahnya, si putri bungsu ini masih bolak-balik dari kampus ke rumah neneknya di dekat Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di batas kota Kabupaten Maros - Makassar. Jaraknya dari pusat kota Makassar sekitar 20-an kilometer.Â
Namun seiring berjalannya waktu, si putri bungsu ini mulai padat kegiatan perkuliahannya di kampus. Kuliah dan kegiatan ekstra kampus. Sehingga dia harus pulang malam.Â
Sebagai seorang anak gadis, apalagi baru pertama jauh darin orangtua, tentu kami termasuk neneknya was-was. Akhirnya kami dapatkan tempat kost justeru di belakang kampus.Â
Nah, di sinilah cerita berkaitan dengan judul tulisan di atas,sekaligus topik dan tema pilihan dari admin Kompasiana, bermula.Â
Bayangkan saja. Tema ini diumumkan saat hari-H : MYSTERY TOPIC 1 yaitu "Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost" dari bagian
#ramadanbercerita2024 dan #ramadanbercerita2024hari12
*****
"Jadi kita buka puasa dengan makanan apa nih Fi?," tanya Bang Nur ke Siti Harfiah Nur, nama lengkap putri bungsu ini, saat saya ikut menginap di tempat kostnya, Ramadan 2013 silam, atau 11 tahun silam.Â
Si Putri Bungsu terlihat bingung menjawabnya. Pasalnya, di tempat kostnya itu meski tersedia kompor dan peralatan penunjang lainnya, ya namanya juga anak kost. Tentu tidak ada pelajaran memasak di mata kuliah di kampusnya hehe..Â
"Dekat kos-kosan ini ada Warteg koq, Pak. Fifi sering makan dan beli lauk dari Warteg itu," jawabnya.Â
"Ya Allah... Jauh-jauh dari Jakarta, ketemu-ketemunya Warteg lagi. Coba ada yang lain kah?" canda Bang Nur.Â
"Dimana ada Coto Makassar, Sop Konro, atau ikan bakar dekat dari sini Fi, mungkin pilihan menu buka puasa yang asyik? Yuk kita jalan...," ajak Bang Nur.Â
Maka memang tidak sulit menemukan menu kuliner asli khas Makassar tersebut. Lah, memang di sini "pabrik" pembuatannya? hahaha....Â
Itu soal menu buka puasa Ramadan. Lalu bagaimana dengan menu makan Sahurnya? Ya, sama saja. Bedanya, kalau buka puasa menunya masih panas karena baru dibeli lalu langsung disantap. Sedang menu makan Sahur, beli malam dan dipanasin (dihangatin) jelang Sahur.Â
Nah, dari sini pula Bang Nur diceritakan oleh putri bungsu inj bagaimana dia mengolah "Kreasi Makanan Berbuka ala Anak Kost". Dengan apa itu?Â
" Mie instanlah Pak, menu spesial anak kost. Kecuali jika baru terima uang transfer Papa dari Jakarta barulah Fifi sedikit 'pesta' hahaha.. ," katanya.Â
Jika dia ingin mencicipi menu khas Makassar di tengah "masak paceklik" menunggu transfer dari orang tua, rata-rata anak kost makannya di kantin kampus.
"Lebih irit, murah-meriah. Kalau pesan Coto Makassar, itu ukuran minimalis. Mangkok cotonya ukiran mini, ketupatnya juga ukuran mini. Minimalis juga dagingnya, lebih banyak air kuah cotonya"
"Hahaha.....hahaa... " kami berdua tertawa.Â
Begitulah cerita singkat "Kreasi Makanan Berbuka ala Anak Kost" kali ini edisi Jumat 22 Maret 2024 untuk Ramadan hari ke-12. Semoga bermanfaat.Â
Salam : Nur Terbit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H