Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Bung Karno, Kakek Kami, dan Maros

15 Agustus 2023   08:32 Diperbarui: 15 Agustus 2023   08:36 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abdul Rivai Daeng Marala, semasa hidupnya selain Gallarrang -- perangkat pemerintahan Kerajaan Gowa setingkat camat -- juga pernah menjabat sebagai Kepala Distrik, lalu Camat Mandai setelah Maros resmi jadi kabupaten yang berdiri sendiri.

Itu sebabnya, setiap kali digelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Maros, Abdul Rivai Daeng Marala sering diundang hadir. Sertifikat dan piagam juga diterima dari Pemerintah Kabupaten Maros.

Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. HM Nurdin Abdullah, M.Agr hari ini, Jum'at 26 Pebruari 2021, telah melantik sebelas Bupati dan Wakilnya yang terpilih saat Pilkada Serentak 2020 atas nama Presiden Republik Indonesia, salah satunya adalah Bupati dan Wakil Bupati Maros.

Lainnya adalah Bupati Gowa, Bulukumba, Kepulauan Selayar, Pangkajene Kepulauan, Barru, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Makassar.

Kakek H. Abdul Rivai Puang Rala dan nenek Hj Basse Puang Ci'nong (foto dok Nur Terbit)
Kakek H. Abdul Rivai Puang Rala dan nenek Hj Basse Puang Ci'nong (foto dok Nur Terbit)

BINGKAI KECIL SEJARAH MAROS

Mungkin masih banyak yang belum tahu, sejarah berdirinya Kabupaten Maros. Terutama anak generasi milenial sekarang ini. Yang mengejutkan adalah, ada jejak Soekarno (Bung Karno), Presiden RI pertama di "Butta Salewangang" -- nama lain dari Tanah Maros.

Fakta sejarahnya begini : Pada tanggal 25 Juli 1956, DPRDS swatantra Makassar memutuskan menggabungkan tiga kewedanaan yaitu Maros, Pangkajene dan Pulau-pulau dengan rencana ibu kotanya "Pangkajene".

Tanggal 26 Agustus 1956, Rakyat Maros melalui federasi Toddo'Limayya, Lebbo'Tengngae, Gallarang Appaka, Parpol dan beberapa Organisasi Massa mengadakan Konferensi yang melahirkan satu mosi yang mengusulkan "Maros" sebagai Ibu Kota Kabupaten.

Harian Marhaen terbitan pada tahun 1957 menuliskan bahwa mosi hasil konferensi 26 Agustus tersebut dibawa oleh Utusan Maros yang diwakili H. A. Mapparessa Dg. Sitaba (Karaeng Turikale) dan H. A. Siradjuddin Dg. Maggading (Karaeng Simbang) menghadap Gubernur Militer Andi Pangerang Petta Rani di Makassar.

Pada saat pertemuan yang berlangsung kurang lebih 2 jam, Gubernur didampingi oleh residen Abd. Razak Dg. Patunru dan Kabag Otonomi/Desentralisasi menerima utusan dari Maros yang membawa mosi hasil konferensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun