Komunitas Pecinta Renang, Itulah "Gustalcom" alias Gusung Tallang Community. Anggotanya ternyata bukan orang biasa.
Simak siapa saja anggotanya, dan apa saja aktivitasnya. Ada banyak jenis olah raga yang bisa membuat orang menjadi sehat, asalkan tentu saja rutin berolahraga dengan menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
Jenis olah raga dari yang sifatnya ringan hingga yang berat. Dari yang memerlukan biaya dan modal besar untuk beli alat penunjangnya, hingga peralatan yang murah dan seadanya.
Salah satu olah raga yang belakangan banyak diminati, adalah jenis olah raga berenang. Uniknya komunitas pecinta renang ini umumnya adalah berusia lanjut.
Selain itu, anggota komunitas ini juga unik. Karena mereka datang dari berbagai profesi. Dari pengusaha, mantan pegawai TVRI, dosen, guru besar dan civitas akademika.
Kenapa mereka memilih olah raga renang dari pada jenis olah raga lain, juga peminat dari manusia lanjut usia (manula), berkeluarga dan pasangan suami istri?Â
Ini alasan dari aspek pengobatan yang disampaikan oleh Prof Gemini Alam, guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas), apoteker, dan mantan Dekan Fakultas Farmasi.
"Selain faktor usia, berenang di air laut yang mengandung garam itu, bisa merelaksasi otot, disamping bisa menjaga keseimbangan tubuh," kata Prof Alam.
*****
Sebagai snorkler (perenang), kata Prof Alam, peralatan alat selam dasar yang harus dimiliki anggota, atau siapa pun yang ingin berolahraga renang, harus menyiapkan sendiri:
1. Masker
2. Snorkle
3. Fins
4. Wetsuif (pakaian atau baju selam).
Seperti hari itu, Kamis pagi 18 Mei 2023, saya diajak oleh Prof Gemini Alam ke Pulau Gusung, deretan pulau-pulau kecil di luar Pantai Losari Kota Makassar, Sulsel.
Kami bergabung dengan komunitas pecinta renang "Gustalcom" (Gusung Tallang Community) di mana Prof Alam menjadi anggotanya.
Di Pulau Gusung, alumni SMAN 5 Kota Makassar yang kini duduk di Majelis Pertimbangan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pusat bergabung dengan anggota lainnya.
Selesai berenang di Pulau Gusung, pulangnya kami ditraktir makan siang oleh Prof Rusnadi Padjung dan nyonya di Coto Makassar Jalan Nusantara.Â
"Siap. Nanti difoto dulu," kata Risal Damis, anggota komunitas Gustalcom yang pensiunan TVRI ini.Â
*****
Kami berangkat usai sholat Subuh dari komplek perumahan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) di Antang, dengan kendaraan pribadi ke dermaga perahu bermotor depan Fort Rotterdam (Benteng Ujung Pandang).
Di dermaga bernama "Panynyua" (penyu, bahasa Makassa, istilah Benteng Ujungpandang karena berbentuk penyu) ini, sudah siap sejumlah perahu bermotor.
Mereka siap akan mengangkut wisatawan domestik ke beberapa obyek wisata pulau. Termasuk tujuan "Gustalcom", komunitas pecinta renang ini.
Antata lain perahu akan siap pengangkut wisatawan lain dengan tujuan Pulau Kahyangan, Pulau Lae -lae, Pulau Terluar dan termasuk Pulau Gusung.
Kami menumpang perahu bermotor dengan boot drivernya Daeng Ladja. Tarif Rp25.000/penumpang pergi-pulang. Sedang retribusi masuk ke dalam dermaga bertarif Rp2000/orang.
Waktu tempuh perahu bermotor dari dermaga "Panynyua" di depan Fort Rotterdam ke pulau Gusung, kira-kira 30 menit. Maksimal penumpang perahu 10 orang termasuk boot drivernya. Kami duduk di bangku posisi depan, biar bebas mengambil gambar.
Tiba di Pulau Gusung, sudah banyak anggota komunitas 1Gustalcom (Gusung Tallang Community) yang tiba lebih awal. Di sini kami diperkenalkan oleh Prof Gemini Alam, salah satu anggota komunitas kepada para anggotanya.
Ternyata, anggota Gustalcom ini bukan orang biasa. Bukan juga guru biasa, tapi umumnya guru besar (profesor), ya paling kecil, minimal bergelar doktor (S3). Wow..bikin minder.
Gustal Comunity ini beranggotakan 92 orang. Sekitar 20 orang di antaranya hadir Kamis pagi itu di Pulau Gusung. "Kita akan berenang, Snokling hingga ke mercusuar," kata Prof Gemini Alam, guru besar dan mantan Dekan Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin.
Di antara anggotanya yang "luar biasa" itu, disebutkan hari itu :
1. Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa.
2. Prof Ashar Arsyad, mantan Rektor UIN Alauddin.
2. Prof Rusnadi Padjung, mantan Dirjen Kementerian Daerah Tertinggal, kini Senat Akademik Unhas.
3. Risal Damis, pensiunan TVRI.
4. Ibu Yanti
5. Ny Prof RusnadiÂ
4. Asman, adik Prof Ashar Arsyad, dosen UIN AlauddinÂ
5. Prof Gemini Alam, mantan dekan Fakultas Farmasi Unhas, kini Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulsel.
6. Prof Abubakar Tawali, dosen Unhas.
7. Pengusaha, Susi Picardy
8. Prof dr Andi Wardihan Sinrang (wakil Rektor Unhas, Rektor Universitas Wallacea, Sulbar).
9. Prof drg Mansjur Nasir, Presiden Gustalcom, mantan Dekan FKG Unhas.
10. drg Andi Tenri, dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI).
11. drg Hasma.
Menurut Prof Alam, kegiatan Gustalcom ini selain Swimming (berenang), Snorkling, Diving (menyelam) di pulau Gusung juga mengunjungi ke lebih 30 kepulauan spermonde (kumpulan pulau).
"Hari Senin 22 Mei 2023 lalu, kami mengunjungi Pulau Pannambungan di kawasan pulau di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), sekitar 100-an kilometer Utara Kota Makassar " kata Prof Alam.
Perkumpulan "orang tak biasa" dan para guru besar serta dosen ini, sudah terbentuk jauh sebelum datang Covid19.Â
Diawali dengan nama kelompok renang "Makassar Swimming Pool", atau dalam bahasa Makassar, komunitas "Lange - lange" (berenang, bahasa Makassar), anggotanya alumni Smansa SMAN 1.
Prof Alam, apoteker, mendapatkan manfaat dari aspek pengobatan setelah berenang di air laut.
"Berenang di air laut, air yang asin dan mengandung garam itu, bisa merelaksasi otot, disamping bisa menjaga keseimbangan tubuh," kata Prof  Alam, anggota Majelis Pertimbangan Ikatan Apoteker Indonesian (IAI) Pusat.
Demikian cerita saya dari Kota Makassar bergabung bersama Gustalcom. Sampai jumpa pada cerita dan liputannya lainnya. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H