Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Rebutan Tempat Tidur di Atas Kapal

20 Juli 2023   23:23 Diperbarui: 20 Juli 2023   23:33 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Numpang narsis di depan spanduk Menhub Budi Karya (foto dok pribadi/Nur Terbit)

Catatan Mudik (99) : MAKASSAR MOHON PAMIT, SAMPAI TAHUN DEPAN LAGI - Catatan : Nur Terbit 

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakuatuh. Saat diketik artikel catatan mudik ini, saya sedang di atas KM GUNUNG DEMPO, kapal milik PT Pelni, dalam pelayaran dari pelabuhan Soekarno Hatta Makassar menuju pelabuhan Tanjungpriok Jakarta, Jumat 26 Mei 2023. Km Dempo dari Manokwari, Papua dan transit di Makassar.

Kepada sahabat semua terutama pembaca Kompasiana dan para Kompasianer, mohon doanya semoga pelayaran ini berjalan lancar, aman, dan tiba dengan selamat di tempat tujuan. Aamiin. 

Nanti kalau saya tiba di Jakarta atau sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kita lanjut berdiskusi dan berkabar di Kompasiana ini. 

Seperti ketika mudik dari Tanjung Priok ke Makassar Selasa 7 Februari 2023 lalu dengan KM Ciremai, kembali terulang pengalaman dimana tempat sudah diduduki penumpang lain.

Kali ini saya menempati 265, salah satu tempat tidur di Deck 5 Tengah Kanan. Faktanya sudah ada orang lain di sana, penumpang dari Manokwari, Papua, pasangan suami istri bersama anaknya. Saya mengalah ke tempat yang seharusnya mereka tempati di 269.

Narasi di Pelabuhan Makassar (foto dok pribadi/Nur Terbit)
Narasi di Pelabuhan Makassar (foto dok pribadi/Nur Terbit)

Padahal sudah jelas tertulis di dinding kapal, "Kepada para penumpang kami yang terhormat, agar menempati seat sesuai yang tertera di tiket.." Tapi faktanya? Seorang penumpang ngasih saran, seharusnya petugas kapal mengantar penumpang ke tempat masing2 sesuai tiket.

Banyak kejadian serupa seperti ini terjadi. Baik ketika mudik Jakarta - Makassar, maupun ketika balik dari Makassar - Jakarta sekarang ini. Saya melapor ke petugas dan petugaslah yang "mengusir"-nya.

Beberapa kisah unik, lucu, dan memprihatinkan terjadi. Seperti sendal tertukar di mesjid. Atau penumpang tiket tercecer lalu dijual lagi oleh orang lain (ini pengakuan buruh pelabuhan Makassar). 

Ada juga pria penyandang disabilitas di atas kursi roda, dan pasangan kakek-nenek, napas "ngos-ngosan' membawa koper, naik turun tangga dan melintasi jembatan yang cukup jauh hingga naik tangga kapal. 

Sungguh penumpang tersiksa benar. Saya kurang mengerti. Bagaimana konsep Pelindo Makassar -- sebagai penguasa pelabuhan -- terkait pengaturan terminal penumpang.

Nah sementara demikian dulu ceritanya. Nanti di episode berikut dari catatan mudik ini, saya berkisah2 lagi (syukur2 inspiratif) selama dalam pelayaran. Salam.

*(Nur Terbit)* #nurterbit

Maaf jika ada yang salah ketik, kacamata baca saya entah tercecer di mana hehehe....

#nurterbitjalan2 #mudiklebaran #telatatrusbalik #kmgunungdempo

Narsis dulu sebelum naik ke kapal (foto dok pribadi/Nur Terbit)
Narsis dulu sebelum naik ke kapal (foto dok pribadi/Nur Terbit)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun