Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love

Nikah di Masjid Kubah Emas

9 Juli 2023   23:37 Diperbarui: 10 Juli 2023   09:46 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nikah di Masjid Kubah Emas - Catatan : Nur Terbit 

Pernah mampir atau mendengar nama Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri?

Bagi yang belum, catatan kecil saya ini mungkin sedikit banyak bisa memberi gambaran. Sebaliknya yang sudah pernah ke sini, bisa bernostalgia.

Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri ini, terletak di perbatasan Kota Depok, tepatnya di Jalan Maruyung Raya, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Dalam sebuah artikel disebutkan, Masjid Dian Al-Mahri (bahasa Arab) atau yang lebih dikenal dengan Masjid Kubah Emas adalah sebuah kompleks masjid terbesar yang berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. 

Gaya arsitektur masjid ini adalah arsitektur Islam. Dibuka tahun 2006 dan didirikan sejak tahun 2001 dengan kapasitas 20.000 jamaah.

Pendiri Masjid Kubah Emas adalah pasangan suami-istri yakni Maimun Al Rasyid dan Dian Al Mahri. Khusus Hajah Dian Djuriah Rais binti H. Muhammad Rais, atau yang akrab disapa Dian Al Mahri, wafat dalam usia 70 tahun.

Masjid ini merupakan salah satu dari tujuh masjid di dunia yang memiliki kubah berlapiskan emas.

Dengan luas 50 hektar, bangunan ini menempati area seluas 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sering disebut sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

Dian Al Mahri atau Dian Djuriah Rais binti Muhammad Rais sendiri adalah seorang pengusaha asal Banten yang memiliki beberapa bidang bisnis, salah satunya seperti tambang minyak bumi di Brunei Darussalam.

Kenapa disebut Masjid Kubah Emas? Hal tersebut karena desain interior dan furniture yang ada menggambarkan kemegahan yang mewah. 

Masjid Kubah Emas memiliki 4 kubah kecil dan 5 kubah utama. Setiap kubahnya bahkan menggunakan lapisan dari emas murni dengan tebal sekitar 2 atau 3 milimeter.

Ini bukan nikah di Masjid Kubah Emas, tapi foto perkawinan penulis di Kota Makassar (foto dok Nur Terbit)
Ini bukan nikah di Masjid Kubah Emas, tapi foto perkawinan penulis di Kota Makassar (foto dok Nur Terbit)

Pengantin Bugis-Makassar

Pengantin wanita Sulsel dalam busana adat Bugis-Makassar (foto dok Nur Terbit).
Pengantin wanita Sulsel dalam busana adat Bugis-Makassar (foto dok Nur Terbit).

Mesjid bukan hanya digunakan umat Islam untuk menunaikan ibadah sholat lima waktu, tapi juga untuk kegiatan sosial kemasyarakatan seperti tempat berlangsungnya akad nikah bagi calon pengantin dan mengucapkan ijab kabul di depan penghulu. 

Dua contoh berikut, bisa dijadikan bahan ulasan di tulisan ini. Yakni perkawinan atau akad nikah dua pasang pengantin Bugis-Makassar di masjid kubah emas ini.

Contohnya ketika salah satu dari keluarga kami pasangan -- Kol (Purn) Drs. H. Amsak Nassa, MSc dengan Hj. Sulastina. Saat tulisan ini dimuat di Kompasiana, Pak Amsak Nassa sudah almarhum. 

Akad nikah di Mesjid Dian Al Mahri, atau lebih dikenal dengan nama Mesjid Kubah Emas yang terletak di Depok, Jawa Barat, bulan Februari 2014 silam.

Ada beberapa hal yang unik dari pernikahan yang berlangsung di dalam mesjid Kubah Emas ini. 

Yakni pertama, calon pengantin pria dan wanita menggunakan busana pengantin adat Bugis-Makassar dari Sulawesi Selatan sesuai asal daerah keduanya.  

Kedua keluarga dari calon mempelai -- termasuk anak mantu bahkan cucu -- sengaja datang dari "Kota Anging Mammiri" untuk mengucapkan selamat kepada anggota keluarga mereka yang menemukan jodoh di tanah rantau.

Keunikan lainnya, baik kedua mempelai, para saksi, penghulu, maupun wali nikah, duduk bersila di bawah naungan "tenda mungil" yang dipegang oleh dua anak laki-laki kembar. Kedua anak laki-laki kembar ini, tak lain adalah cucu dari calon mempelai pria. 

Kedua calon mempelai memang menikah dengan status yang sudah tidak muda lagi. Mempelai pria berstatus duda yang sudah bercucu, mempersunting seorang janda yang belum dikarunia anak dari mantan suami sebelumnya.

Begitulah suasana saat berlangsung akad nikah di depan penghulu yang berlangsung di dalam Mesjid Kubah Emas -- Dian Al Mahri -- Sawangan, Depok, Jawa Barat. 

Kedua mempelai, para saksi, penghulu, maupun wali nikah, duduk bersila di bawah naungan "tenda mungil" yang dipegang oleh dua anak laki-laki kembar berbaju putih, yang tak lain adalah cucu dari calon mempelai pria.

Contoh berikutnya adalah pernikahan Idrus Marham (47) ketika itu masih Sekjen Partai Golkar, menikahi Ridho Ekasari (28) yang terpaut 19 tahun, di Masjid Dian Al Makhri, Jalan Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat, Kamis 4 Juni 2009.

Pengantin Bugis Makassar di TMII Jakarta (foto dok Nur Terbit)
Pengantin Bugis Makassar di TMII Jakarta (foto dok Nur Terbit)

Resepsi pernikahan juga digelar di mesjid Kubah Emas, nama populer masjid Dian Al Makhri. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi saksi dari pihak Idrus, sedang Jusuf Kalla yang kala itu sebagai wakil presiden menjadi saksi di pihak wanita.

Ridho, adalah mantan presenter Metro TV. Sedang Idrus mengenal Ridho di sebuah acara keagamaan di suatu stasiun TV swasta. Setelah itu Idrus mengontaknya beberapa kali setelah acara. 

Hubungan mereka berlanjut ketika keduanya sering bertemu dalam acara keagamaan. Sejak itu makin serius. 

Ridho sempat beberapa kali menemani Idrus Marham dan muncul di televisi. Saat pelantikan Idrus Marham jadi Menteri Sosial -- menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mundur karena maju calon Gubernur Jawa Timur -- Ridho sengaja diperkenalkan. 

Tujuannya, kata Idrus, ia hanya ingin semua orang tahu bahwa dirinya telah memiliki seorang istri.

"istri saya coba ke sini, coba ke sini, ini cuma menunjukkan bahwa saya sudah punya istri," kata Idrus usai pidato Sertijab di Gedung Meja Bakti, Komplek Kementerian Sosial RI, Jakarta Pusat, Kamis 18 Januari 2018.

Begitulah cerita ringan dari Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Salam: Nur Terbit (Twitter)

Nur Terbit (YouTube)

Nur Terbit (Blog)

foto dok Nur Terbit 
foto dok Nur Terbit 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun