REUNI AKTIVIS KAMPUS ALUMNI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR SULSEL - Catatan : Nur Terbit
Alhamdulillah. Masih sempat "reuni" sesama aktivis kampus alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.Â
Sekarang sudah ganti nama. Dari IAIN menjadi UIN atau Universitas Islam Negeri berkat perjuangan Prof Dr Nasaruddin Umar, ketika masih menjabat Pembantu Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan lain, saya akan ceritakan juga nanti di sini, dari pengakuan Prof Nasaruddin saat proses perubahan IAIN ke UIN era Presiden Gus Dur.
Kembali ke topik reuni IAIN atau UIN. Setidaknya bagi saya reuni dimulai tahun 2018 di rumah Ashabul Kahfi (kini Ketua Komisi VIII DPR RI).
Ketika mudik ke Makassar tahun 2023, tepatnya bulan Mei bersamaan digelar Silaturrahmi dan Pengukuhan Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (IKA UINAM) di hotel Myko di Pa'nakkukang, kami kumpul lagi reuni.
Selain bertemu rektor UIN Alauddin, mantan dekan, mantan senat, juga mahasiswa senior (kakak kelas). Di antaranya, ya seperti yang sudah saya sebutkan di awal tulisan, ada Prof Dr KH Nasaruddin Umar (kini Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta).
Di reuni ini, ada juga Dr Idrus Marham, Ketua Umum BPP IKA UIN Alauddin terpilih (mantan Sekjen Golkar dan mantan Menteri Sosial), Dr Ismail Cawidu (mantan pejabat Kementerian Kominfo dan staf ahli Mensos).
Juga ada Prof Dr Andi Salman Maggalatung mantan Ketua Senat Fak Syariah & Hukum UIN Alauddin Makassar (kini Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan anggota Majelis Ulama Indonesia-MUI Pusat).
Tak ketinggalan teman sebangku waktu kuliah, Dr @Muh Abduh Sulaeman (mantan hakim pengawas di MA, kini Hakim PTA Sulsel) dan Andi Bustamin Amin, Komandan Menwa UIN Alauddin (kini lawyer dan aktivis LSM).
Terus berlanjut dan masih sempat reuni lagi setelah jadi Universitas Islam Negeri (UIN) 2023 pasca lebaran Idul Fitri 1444 H di rumah teman Fatamorgana Djufrie Tambora. Begitu indahnya silaturahmi.
Sisanya, foto2 kangen-kangenan saat silaturrahmi IKA UIN Alauddin di Myko Hotel, Pa'nakkukang Mal, Makassar.
Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada lagi Muchtar Tanete, Hafsah Hafid, Natsir Siola, Amir Jaya Sayuti Gazali, Mohamad Harjum Rahim, Syamsul Qamar, Lina Sandol Ariefuddin Siraj, Musdalifah, Andi Salman Maggalatung, A. Bustamin Amin.
Ada teman berkomentar: "Paling asyik reunian aktivis se kampung halaman. Jelas semua sudah jadi orang ya!," kata Suprihardjo Pri, wartawan senior asal Malang, Jawa Timur.
"Betul Pak Pri. Apalagi teman sekolah (kuliah) dan sekampung. Uniknya ketika reuni, semua sudah lain. Rambut sudah ubanan, kulit sudah kriput dan status sudah kakek-nenek," kata saya.
"Tapi yang membanggakan, umumnya sudah pada profesor dan doktor. Paling rendah S2 Magister. Ada yang masih aktif mengajar, dosen, rektor, dekan, dan jadi PNS. Tapi tidak sedikit yang sudah pensiun hehe...".
Demikianlah kisah kenangan reuni kami alumni IAIN - UIN Alauddin Kota Makassar, Sulsel.
Salam: Nur Terbit
Blog, YouTube, Twitter, InstagramÂ
#nurterbit #latepost #IKAUINAM #reunitemankampus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H