Seperti biasanya, tulisan "Uji Nyali di Lomba Menulis" ini, berangkat dari keresahan saya saat menulis status di media sosial, di antaranya di Facebook (FB).
Awalnya hanya berupa status singkat. Tapi entah dari mana (mungkin juga karena pertolongan Allah), tiba-tiba mengalir begitu saja saat menuangkan ide, gagasan, dan buah pikiran ke dalam tulisan.
Mungkin inilah yang orang sering menyebutnya, bahwa ide menulis itu bisa datang dari mana saja tanpa kita sadari dan rencanakan sebelumnya. Allahu Akbar, Allah Maha Besar...
Itulah yang ingin saya ceritakan dalam tulisan berikut ini. Bahwa salah satu cara menguji kemampuan diri kita dalam hal menulis, adalah ikut serta pada lomba menulis.Â
*****
Koq langsung ikut lomba, bagaimana dengan, misalnya, mereka yang baru mulai mau menulis? Jangan ragu apalagi bimbang (mirip lirik lagu ya? ).
Itu sebabnya, saya tak pernah gentar untuk ikut lomba menulis. Apalagi kalau tema, atau topik lomba, sesuai dengan minat, penguasaan materi. Juga, data serta informasi yang tersedia cukup memadai. Ya siapa takut?
Karena itu, soal kalah menang atau juara di lomba menulis dan membawa pulang hadiah, bukanlah tujuan utama.Â
Tapi setidaknya, kita akan dapat "ilmu" bagaimana menulis yang baik dari peserta lomba, bagaimana "selera" dewan juri dan lain-lain.
Demikian juga dengan pelatihan menulis. Meski selama ini sudah "merasa" bisa menulis, apalagi sudah ada modal dasar sebagai wartawan, Â tapi ikut pelatihan menulis juga perlu.
Dari pelatihan menulis, ikut lomba menulis, setiap hari menulis (apa saja), Alhamdulillah sedikit banyak sudah ada hasilnya. Apa itu?
Dari menulis, maka terkumpullah tulisan yang semula berserakan, dijahit menjadi sejumlah buku kumpulan tulisan.
Dengan menulis pula, Alhamdulillah-nya lagi, sebab di antara tulisan tersebut ada yang berhasil meraih juara lomba, dan dapat hadiah. Ya, minimal sertifikat penghargaan sebagai peserta lomba.
Dampak positif lainnya, adalah diundang ke satu acara untuk berbagi pengalaman bagaimana menulis yang baik, bahasa sederhana, gampang dicerna, lugas, komunikatif dengan ada "pesan" di dalamnya.
Jadi begitulah. Kegiatan apa saja yang positif, harus dicoba. Ayo kita mulai dari sekarang menulis apa saja. Jangan takut, apalagi gentar dan ragu. Sebab semua diperlukan nyali, termasuk di bidang tulis-menulis.Â
Terima kasih. Salam.Â
Bekasi Timur, Selasa 030123
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H