Begini ceritanya. Latar belakang saya selama ini adalah wartawan. Tepatnya wartawan di sebuah surat kabar (koran). Jelas kalau pekerjaan saya sehari-sehari itu, ya adalah menulis.Â
Dari menulis berbagai berita peristiwa hingga tulisan ringan. Yang ringan-ringan inilah dikenal sebagai "feature" yakni artikel berisi human interested.
Nah, Kompasiana inilah yang menyiapkan wadah bagi penulis dengan format blog keroyokan. Siapa pun dia, profesi apa pun mereka.Â
Boleh menulis di Kompasiana (setelah mendaftar, login, tentunya) dengan gaya "feature", atau "story telling".
Modal saya sebagai wartawan di surat kabar, tentu mendukung jika bergabung di Kompasiana. Tapi persoalan lain muncul. Saya ini kan orang koran, tulisan diproses di surat kabar cetak? sementara di Kompasiana itu format digital.Â
Itulah yang terjadi  ketika saya awal mulai bergabung (tahun 2009). Mohon maaf, saat itu masih banyak wartawan seangkatan saya, belum diperkenalkan media online. Istilahnya gaptek, alias gagap teknologi. Nah, saya salah satunya.Â
Bisa dibayangkan. Kami yang "wartawan Bangkotan" dimana di kantor redaksi surat kabar masih menggunakan mesin ketika, lalu tiba-tiba harus menulis melalui komputer, laptop, tablet atau handphone untuk dimuat di Kompasiana?
Alhamdulillah dengan modal sudah bergabung dengan sejumlah komunitas blogger, ikut pelatihan menulis blog, akhirnya kesulitan memproses satu tulisan menjadi postingan di Kompasiana, ditambah ilustrasi foto, pelan-pelan bisa saya atasi. Semua fitur di Kompasiana kemudian saya uji coba satu persatu. Eh ternyata lama-kelamaan asyik juga
Ada peristiwa lucu dan menarik selama saya jadi blogger dan menulis di Kompasiana. Saat itu surat kabar diperkenalkan dengan hadirnya media online, atau web, portal berita dalam bentuk digital.Â
Saat itu, media cetak memang tak mau ketinggalan untuk ikut trend dengan kehadiran media digital dengan membuat media dalam versi digital. Tak terkecuali dengan koran atau surat kabar tempat saya bekerja.
Seluruh wartawan dan redaktur, diberi pelatihan dan praktik bagaimana mengelola media online berbasis berita peristiwa. Untuk level redaktur bidang (editor) diperkenalkan tugas dan tanggung jawabnya bagaimana mengedit naskah berita dari wartawan.Â