WEBINAR alias seminar lewat web secara online dengan aplikasi khusus, salah satu kegiatan yang saya senangi belakangan ini sebagai kaum lansia di saat sepi "order" di luar rumah 😂
Pasalnya, kita tidak mesti ke mana-mana, mendatangi lokasi seminar, pelatihan, talk show, tapi tetap masih dapat ilmu dan informasi dari rumah. Apalagi setelah masa pandemi Covid19 melanda negeri ini.
Kegiatan webinar sendiri, belakangan ini banyak ditawarkan di media sosial. Itu terjadi setelah hampir seluruh bidang usaha, berbagai kegiatan yang digelar secara "off line" (terbuka) berhenti, bahkan menjadi "lumpuh".
Khusus kegiatan webinar, akhirnya menjamur di mana-mana. Tumbuh bagai cendawan di musim hujan. Dari yang berbayar hingga yang gratisan.
Kita tinggal memilih materi apa yang kita minati. Dari yang serius hingga yang dialog bernada humor dan dikemas secara komedi. Tengok saja "iklan" webinar di Facebook, Twitter atau Instagram. Setiap hari selalu ada.

Ini juga memberi peluang usaha. Contohnya ada seorang teman, Joko Intarto namanya, wartawan senior mantan grup media besar koran cetak dan online, bahkan punya stasiun televisi swasta.
Mas JTO, begitu inisial dan sapaan kami ke Joko Intarto, kini beralih profesi jadi pengusaha penyedia peralatan webinar. Pelanggannya sudah banyak yang memakai jasanya.
Bahkan Mas JTO sudah berani merekrut tenaga, karyawan, kamerawan dan presenter. Akhirnya dia sudah kewalahan menerima order karena banyaknya kegiatan penyelenggaraan acara webinar. Dari satu hotel ke hotel yang lain.

Sebaliknya, bagi peserta kegiatan webinar tidak mesti repot soal perangkat pendukung. Pengalaman saya selama ini sebagai peserta webinar, cukup bermodal handphone, kuota internet, jaringan aman.
Jika materi dari narasumber webinarnya bagus, menarik, saya bela-belain ikut webinar atau pelatihan tersebut secara "off line" langsung. Dari gratis maupun yang berbayar.
Alhamdulillah, dari seringnya ikut berbagai webinar ini, terkadang saya justeru yang malah diminta jadi narasumber di Webinar.

Terutama terkait materi webinar yang sesuai dengan porfesi saya sebagai wartawan, pengacara dan pegiat media sosial (medsos).
"Lalu apa materinya sebagai narasumber Webinar?," kata saya, suatu saat ke panitia ketika diminta jadi narasumber webinar.
"Ya, pokoknya Bang Nur bercerita apa ajalah sekitar pengalamannya di lapangan sebagai 'Wartawan Bangkotan'. Kami generasi Milenial dan kolonial pengen juga dong dibagi pengalamannya," kata panitia.
Okelah. Tapi janji ya? Kita cuma "berbagi pengalaman" bukan "mengajar". Artinya, kalau berbagi pengalaman, saya cuma "ngoceh-ngoceh" dan "ngecap".
Lah, namanya juga berbagi pengalaman, yang tentu tidak semua orang akan sama pengalaman hidupnya. Apalagi pengalaman yang bisa menginspirasi orang lain Iya kan?
Sementara kalau "mengajar" sebagai narasumber di webinar, akan ribet bagi saya. Kenaoa? Ya, karena harus ada materi yang tertulis, foto-foto dan slide, video, dan juga peralatan pendukung seperti laptop, mic, serta kamera yang memadai sebagai alat monitor.

Padahal, semua persyaratan tersebut di atas untuk sebuah standar Webinar, dan tentu lumayan mahal harganya, saya tak punya. Kecuali modal handphone butut "doang" 🥱 yang saya gunakan selama ini 😁
Jadi, mohon maaf nih ya buat Anda yang mungkin pernah ikut di sesi webinar saya. Yang saya ingat di antaranya pernah jadi narasumber untuk pelatihan seputar dunia wartawan dan tulis menulis.
Misalnya, pernah menjadi narasumber di acara webinar belajar teknik menulis di media bersama komunitas Ikatan Guru Indonesia (IGI), launching buku terbitan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).
Adapun materi webinarnya, tidak jauh dari dunia literasi yang selama ini saya geluti. Antara lain:
"Pengenalan Dasar Jurnalistik", "Cara Aman Menulis di Media: Online, Sosial, Meanstrem", "Menemukan Ide dan Materi Menulis Artikel", "Belajar Jadi Youtuber, Blogger, Vlogger, Tiktoker", "Teknik Menulis Berita dan Artikel Hukum", "Menulis, Mengumpulkan Tulisan, Lalu Jadi Buku", dan lainnya.
Di luar itu, dari seringnya ikut webinar secara "online", terbuka peluang pula jadi narasumber secara "online". Artinya memberi materi, eh maksudnya berbagi pengalaman, secara langsung kepada audiens. Tepatnya, bertatap muka.

Alhamdulillah, dengan situasi sekarang yang kelihatannya pandemi Covid19 sudah sedikit melandai, mulai terbuka kesempatan menyelenggarakan acara secara terbuka. Termasuk pelatihan.
Karena itu, bagi saya sama asyiknya jadi peserta webinar maupun sebagai narasumber webinar atau pelatihan.
Bedanya, jadi peserta (biasanya) bayar, sedang jadi narsumber (terkadang) dibayar tapi lebih banyak gratis. Namanya saja "berbagi pengalaman" hahaha...
Salam : Nur Terbit
Bekasi, Minggu 26 Juni 2022.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI