Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tenggelamnya Kapal KM Ladang Pertiwi

3 Juni 2022   00:37 Diperbarui: 3 Juni 2022   00:48 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KM Ladang Pertiwi sebelum tenggelam (foto : Ist / Tribun Timur)

"Tenggelamnya Kapal KM Ladang Pertiwi". Sekilas, judul di atas sedikit mengingatkan kita akan novel lawas karya Prof Buya Hamka, yang kemudian diangkat ke layar lebar (bioskop) dengan judul yang sama dengan judul novelnya : "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck".

Bagi Anda yang sudah pernah baca novel mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu, atau sudah nonton filmnya di bioskop, sedikit banyak masih tersisa kenangan dan alur ceritanya.

"Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" adalah film drama romantis Indonesia tahun 2013 yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. 

Film ini dialihwahanakan dari novel berjudul sama karangan Prof Buya Hamka. Menurut Wikipedia
tanggal rilis: 19 Desember 2013 (Indonesia). 

Sedang distributor film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck"ini adalah Soraya Intercine Films dengan penata musik: Andi Ariel Harsya.

Uniknya di tangan sutradara Sunil Soraya, dialog di film ini nak pelangi. Selain bahasa Indonesia, juga bahasa Minangkabau, Makassar dan Jawa.

*****

Hari itu langit terlihat cerah. Angin laut berhembus seperti biasanya menuju pantai. Ombak pun terkesan bersahabat. Tak ada firasat apa pun akan terjadi sesuatu.

Semua penumpang hari itu sudah berada di atas kapal. Tapi kali ini yang diceritakan bukan di "Kapal Van der Wijck" seperti pengantar awal tulisan ini.

Melainkan penumpang yang ada di atas Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi. Kapal ini siap-siap  untuk melakukan pelayaran pada sebuah perjalanan domestik.

Kapal pun perlahan bergerak meninggalkan kolam dermaga Paotere di pelabuhan tradisional khusus jenis kapal motor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

KM Ladang Pertiwi hari itu membawa 42 orang penumpang dengan tujuan Pulau Pamantauang, Kecamatan Liukang Kalmas di Kabupaten Pangkep (Pangkajene Kepulauan), masih di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.

KM Ladang Pertiwi pun berlayar dengan tenang melintasi Selat Makassar pada Kamis dini hari (26/5/2022) itu.

Namun setelah 12 jam berlayar dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, cuaca tiba-tiba memburuk sekitar pukul 03.30 Wita.

Di tengah cuaca buruk tersebut, mesin kapal juga macet dan kehabisan solar. Dalam kondisi tersebut, KM Ladang Pertiwi kemudian tenggelam karena cuaca buruk.

Kapal sempat terombang-ambing di tengah laut Selat Makassar. Begitu menurut keterangan Komang, korban yang ditemukan dan masih selamat.

"Mesin kapal macet, alkon (alat komunikasi) macet, dan solar habis," kata Komang, penumpang KM Ladang Pertiwi yang selamat, dikutip dari Kompas.com edisi Minggu (29/5/2022).

Dari kondisi cuaca, mesin mati karena solar habis dan alat komunikasi tidak berfungsi, sehingga diperkirakan jadi penyebab kapal tenggelam.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, kapal tersebut sempat terombang-ambing sebelum akhirnya tenggelam.

Dari 43 penumpang KM Ladang Pertiwi yang ikut tenggelam, 10 orang ditemukan selamat. Sedang 25 penumpang masih dalam pencarian.

Kepala Basarnas Makassar, Djunaidi mengaku pihaknya baru menerima laporan pada Sabtu (28/5/2022).

Setelah mendapat laporan, Tim Rescue Basarnas Makassar, ABK KN SAR Kamajaya, serta beberapa instansi lain langsung melakukan proses pencarian di sekitar lokasi.

Dari jumlah itu, ada 17 orang sudah berhasil dievakuasi, 10 orang di antaranya belum terkonfirmasi namanya. "Namun dalam keadaan selamat," jelas Komang.

Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban selamat dari KM Ladang Pertiwi ke Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/5/2022).  

KM Ladang Pertiwi membawa 42 penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Kalmas di Kabupaten Pangkep tenggelam di perjalanan, sementara dilaporkan 17 penumpang selamat dan 25 penumpang masih dalam pencarian.

Informasi terakhir yang diperoleh Kamis 2 Juni 2022, musibah tenggelamnya KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar masih terus dilakukan pencarian.

"Pencarian akan dilakukan melalui pemantauan udara. Semoga bisa ditemukan lagi korban 19 orang yang masih dalam pencarian," kata Junaedi kepala Basarnas kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Tim Basarnas Kota Makassar Sulsel, sedang melakukan pencarian di lokasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi (foto: Basarnas)
Tim Basarnas Kota Makassar Sulsel, sedang melakukan pencarian di lokasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi (foto: Basarnas)

Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya juga akan mengerahkan petugas dari Direktorat Jendral (Ditjen) Perhubungan Laut dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk proses penyelidikan.

"Saya baru tahu informasinya dari Pak Gubernur Sulsel (Andi Sudirman Sulaiman). Saya akan kerahkan Dirjen Perhubungan Laut dan KNKT untuk menyelidiki tenggelamnya kapal tersebut," kata Budi.

Demikian sepenggal cerita pilu atas tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Diolah
dari tulisan Siti Harfiah Nur, berdasarkan sumber bacaan dari bahan liputan Kompas.com (*)

Salam : NUR TERBIT

Blog, YouTube, Instagram, Twitter, TikTok, Facebook


KM Ladang Pertiwi sebelum tenggelam (foto : Ist / Tribun Timur)
KM Ladang Pertiwi sebelum tenggelam (foto : Ist / Tribun Timur)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun