Kapal pun perlahan bergerak meninggalkan kolam dermaga Paotere di pelabuhan tradisional khusus jenis kapal motor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
KM Ladang Pertiwi hari itu membawa 42 orang penumpang dengan tujuan Pulau Pamantauang, Kecamatan Liukang Kalmas di Kabupaten Pangkep (Pangkajene Kepulauan), masih di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.
KM Ladang Pertiwi pun berlayar dengan tenang melintasi Selat Makassar pada Kamis dini hari (26/5/2022) itu.
Namun setelah 12 jam berlayar dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, cuaca tiba-tiba memburuk sekitar pukul 03.30 Wita.
Di tengah cuaca buruk tersebut, mesin kapal juga macet dan kehabisan solar. Dalam kondisi tersebut, KM Ladang Pertiwi kemudian tenggelam karena cuaca buruk.
Kapal sempat terombang-ambing di tengah laut Selat Makassar. Begitu menurut keterangan Komang, korban yang ditemukan dan masih selamat.
"Mesin kapal macet, alkon (alat komunikasi) macet, dan solar habis," kata Komang, penumpang KM Ladang Pertiwi yang selamat, dikutip dari Kompas.com edisi Minggu (29/5/2022).
Dari kondisi cuaca, mesin mati karena solar habis dan alat komunikasi tidak berfungsi, sehingga diperkirakan jadi penyebab kapal tenggelam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, kapal tersebut sempat terombang-ambing sebelum akhirnya tenggelam.
Dari 43 penumpang KM Ladang Pertiwi yang ikut tenggelam, 10 orang ditemukan selamat. Sedang 25 penumpang masih dalam pencarian.
Kepala Basarnas Makassar, Djunaidi mengaku pihaknya baru menerima laporan pada Sabtu (28/5/2022).