*****
Ayah saya, kini almarhum, kebetulan pegawai P dan K di salah satu kabupaten di Sulsel. Salah satu tugasnya adalah menyalurkan buku-buku Inpres tersebut ke sekolah-sekolah. Saya "lumat habis" semua buku itu saya baca sebelum disalurkan.
Jika belum puas dan ingin mengulang membacanya kembali buku tersebut, saya numpang baca di perpustakaan sekolah. Hari demi hari disaat jam istirahat sekolah. Ini yang sedikit banyak menjadikan saya sebagai "kutu buku".Â
Bahkan, ingin juga memiliki perpustaan sendiri. Dari rak buku di perpustakaan pribadi dalam obsesi saya tersebut, ada mimpi saya berderet buku dari berbagai penerbit dan jenis beragam disiplin ilmu.Â
Di antara rak buku di perpustakaan pribadi yang saya impikan itu, ada buku karangan sendiri, yakni buku yang terbit dari kumpulan tulisan sendiri.Â
Alhamdulillah, sekarang ini sedikit banyak mimpi itu pelan-pelan mulai terwujud.Â
Sudah ada perpustakaan kecil di rumah, meski rak bukunya sederhana dan "penghuni" rak masih terbatas.Â
Beberapa di antaranya dibeli sendiri, atau dapat kiriman dari penulis buku dan penerbit karena saya menulis resensi buku.Â
Jarang beli di toko saat bukunya masih baru dilaunching. Gak punya modal untuk borong buku baru hehe..
*****