Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tips Menulis di Kompasiana Saat Kehabisan Ide

12 Mei 2022   12:08 Diperbarui: 13 Mei 2022   04:40 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak bermain game melalui gadget (foto : Nur Terbit)

Tips Menulis di Kompasiana
Saat Kehabisan Ide (oleh : Nur Terbit)

SERINGKALI kita kehabisan ide saat mau menulis artikel. Itu biasa dan pernah dialami semua orang. Jangankn kita yang pemula, pengarang yang kemudian terkenal, juga pernah mengalaminya.

Jadi, jangan bimbang dan berputus asa jika mengalami kesulitan mencari ide tulisan. Kata orang, "Banyak Jalan Menuju Roma". Begitu pun banyak "Jalan Terbuka Luas Menuju Roma, eh Menulis di Kompasiana".

Caranya bagaimana?

Nah, saya akan bongkar rahasianya. "Tips Menulis di Kompasiana Saat Kehabisan Ide" sesuai judul tulisan saya di atas. Jadi diam-diam aja ya, jangan sampai bocor ke telinga para admin Kompasiana. Bahaya, bisa-bisa  di-take down" tulisan kita tanpa penjelasan. Jadi kita-kita aja yang tahu ya hehehe....

Begini! Kompasiana itu setiap saat mengumumkan dan menawarkan "Topik Pilihan Kolaborasi". Asal tahu aja, ada banyak keuntungan dari topik yang ditawarkan admin Kompasiana (yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng itu, ciieeh..).

Keuntungan apa? Kenapa Kompasianer diuntungkan? tentu saja, iya! Coba pikir. Ini menolong sekali. Sebab kita sebagai penulis, tidak repot lagi. Cukup terbantu dan sangat, sangat terbantu. Cukup melirik dan menyontek apa yang menjadi "Topik Pilihan Kompasiana".

Nah, tinggal ikuti saja. Ibarat lagu Cakra Khan, ada orang kebingungan, tersesat dan "lupa jalan pulang", tinggal menggunakan Topik Pilihan Kompasiana sebagai "Google Map" kita. Begitu sederhana kan?

Selain itu, karena ini topik pilihan langsung dari admin Kompasiana, maka tulisan yang kita posting langsung duduk di posisi sebagai artikel PILIHAN. 

Bahkan, dari sekian topik pilihan tersebut ada yang diperlombakan di rubrik event dengan hadiah yang cukup menggiurkan. Kan bisa "sambil menyelam minum air". Sambil menulis meraih hadiah.

Dengan demikian, terbuka peluang juga tulisan kita banyak dilirik, minimal dibaca judulnya, untuk menabung "viewer" berburu K-Reward hehe...

Memang dari sekian topik tulisan yang ditawarkan admin sebagai topik pilihan, ada yang sifatnya hanya "musiman". Seperti pengalaman puasa, berburu takjil, buka bersama, renacana mudik, selama bulan Ramadhan. Atau memilih baju lebaran dan arus balik dan rekrutmen calon pegawai BUMN.

Tapi topik yang sifatnya hanya musiman tersebut, bisa"dihangatkan" lagi seperti menghangatkan ketupat dan opor ayam lebaran yang sudah dingin pasca Idul Fitri. 

Pengalaman pribadi loh ini di rumah hehe...Seperti sudah saya tulis di Kompasiana, salah satunya dengan judul : Tradisi Keluargaku Membuat Kue Lebaran

Pengalaman saya sendiri selama ini, tidak semua topik pilihan tersebut bisa saya ikuti. Kenapa? Selain tidak terkejar oleh faktor "mager" alias malas bergerak jari-jemari mengetik naskah tulisan, juga kebetulan topiknya tidak saya kuasai.  

Iya dong. Masak seorang bapak, lelaki tulen, dan suami siaga seperti saya, ikut bahas soal alat kecantikan dan gizi anak? Kan lucu. Terlalu kepo dan nantinya hasil tulisan kita gak "renyah", "garing" dan terlalu dipaksakan. Masih banyak topik lain yang lebih menantang "kejantanan" kita sebagai pria hehe...

Ini Dia Topik Pilihan Kompasiana

Dari catatan saya, setidaknya ada 17 topik yang pernah ditawarkan admin Kompasiana. Topiknya bagus-bagus lagi dan "seksi" -- alias sesuai keadaan dan kondisi. Ada di antaranya terikat waktu, musim, jadi saat itu juga harus ditulis. Kalau tidak, topiknya "basi".

Ke-17 topik yang saya kumpulkan itu, adalah topik yang pernah ditawarkan dalam kurun waktu sejak awal April 2022 hingga 12 Mei 2022. Saat dimana saya mulai "terangsang" lagi menulis setelah sempat vakum karena....Sssstt belum pernah dapat K-Reward satu kalipun hahahaha....

Di antara topik pilihan Kompasiana tersebut, antara lain adalah:

1. Indonesia Menuju TV Digital. 

Saya ikut menulis berdasarkan pengalaman saya sendiri waktu masih di kampung halaman, di Makassar Sulsel. Jadilah tulisan dengan judul: Belum Digital, Nonton TV Layar Tabung di Kampung, edisi 3 April 2022.

2. KIP Kuliah.

Topik ini mengulas tulisan bagaimana melanjutkan studi namun terhambat masalah biaya? Juga saya ikut menulis, sebab ini terkait dengan pengalaman saya sendiri yang pernah kuliah sambil kerja, dan dengan biaya sendiri tanpa beasiswa. Repot dan "ngos-ngosan" banget bro!

Padahal ada bantuan program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). KIP Kuliah merupakan program bantuan pendidikan tinggi dari pemerintah untuk siswa yang memiliki prestasi akademi namun terkendala biaya.

3. Klitih Marak di Yogyakarta.

Ini juga sebenarnya menarik bagi saya. Maklum, di kampung saya di Makassar, mungkin di daerah lain juga terjadi, ada banyak kasus "Klitih" dalam bentuk tawuran warga, perkelahian antargeng motor, begal dan kasus anak panah nyasar dan sampai kini masih membuat aparat keamanan terkesan tak berdaya.

Padahal kita bisa memberi tanggapan mengenai fenomena Klitih yang kian meresahkan ini? Dan mengapa mereka masih bisa dengan bebas melancarkan aksinya?

4. Supaya Anak Tidak Terpapar Konten Porno.

Ini topik pilihan edisi 10 April 2022. Ini juga tak sempat terkejar, saya malah menulis topik lain karena sudah "menggumpal" di kepala. Soal konten porno ini, admin Kompasiana memberi pedoman bagaimana cara menjaga anak dari paparan pornografi online?

Dicontohkan komedian Marshel Widianto diperiksa sebagai saksi terkait dugaan pembelian konten pornografi. Bahkan tanpa membeli, di Indonesia konten pornografi online masih mudah ditemukan. Padahal banyak pemangku kepentingan kini sudah banyak melakukan pembatasan.

Karena bagaimanapun, kini kegiatan belajar mengajar kerap diselenggarakan secara daring. Anak pun secara alami dapat menggunakan perangkat teknologi sejak usia dini. Bagaimanakah cara Anda memproteksi anak dari bahaya pornografi?

Anak-anak bermain game melalui gadget (foto : Nur Terbit)
Anak-anak bermain game melalui gadget (foto : Nur Terbit)


5. Harga Pertamax Naik.

Ini sempat bikin resah meski saya tak bisa mengejar karena ada "proyek" lain yang juga tak bisa saya tinggalkan. Padahal seperti topik sebelumnya, ini juga saya anggap seksi. Admin memberi pedoman, kalau harga pertamax naik jadi Rp 16.000, tetap kendaraan pribadi atau beralih ke transportasi massal?

Kita bisa ikut berpendapat mengenai kenaikan harga BBM Pertamax ini. Bagaimana transportasi massal saat ini, adakah yang perlu diperbaiki agar masyarakat semakin melirik menggunakannya? Lalu, adakah kiat-kiat menggunakan transportasi massal tapi tetap efisien secara waktu?

6. Akses NIK KTP.

Ini topik yang menggoda sekali. Koq cuma mengakses NIK KTP harus bayar lagi? Apa pemerintah belum tahu, atau pura-pura tidak tahu bahwa masih banyak rakyatnya yang miskin? Coba saja. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berencana menarik tarif Rp 1.000 tiap akses Nomor Induk Kependudukan (NIK) di database kependudukan.

Tarif yang dipungut tersebut (konon) nantinya diharapkan dapat membantu Direktorat Jenderal Dukcapil untuk memelihara dan mengembangkan sistem database kependudukan dalam jangka panjang. Ada aja cara cari duitnya hehe...

7. Beli Dulu Bayarnya Nanti, Hati-hati Jebakan Paylater Mengintaimu!

Ini topik yang masih hangat, diposting admin 11 Mei 2022. Cocok bagi Kompasianer yang gemar belanja menggunakan fitur bayar nanti atau Paylater. Sejumlah perusahaan fintech dan e-commerce menghadirkan layanan fitur Paylater, kini transaksi jadi lebih mudah.

Meski pakai Paylater itu praktis, layanan ini berisiko membuat kita jadi konsumtif dan ketergantungan. Nah pengalaman tersebut bisa dibagikan mengenai penggunaan Paylater.

Ada juga topik yang sifatnya hanya semusim. Misalnya:

8. Gizi Anak Berpuasa.

Saya tulis berdasarkan pengalaman istri saya sebagai guru TK, KB dan PAUD di Kota Bekasi terhadap anak muridnya selama berpuasa.

Dari topik dari admin Kompasiana ini, dengan mudah saya "goreng". Maklum sudah ada petunjuk dan penuntun dari admin. Misalnya, bertepatan dengan momen awal Ramadan tahun ini, membagikan kiat supaya gizi anak yang baru belajar berpuasa dapat terpenuhi.

Apa menunya? Bagaimana cara menyajikannya? Bagi orangtua yang punya anak kecil, orangtua yang sudah tidak punya anak kecil tetapi berpengalaman, mahasiswa Ilmu Kesehatan, atau dari anak-anak sendiri. Yang menarik untuk Topik Pilihan ini dijanjikan akan direspons langsung oleh Listhia H. Rahman, ahli gizi anak.

9. Perjalanan Domestik.

Sebenarnya saya ingin sekali menulis topik ini karena masih ada sisa "dendam" saya yang gagal mudik ke kampung.

Pasalnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers hasil Ratas PPKM pada Senin (7 Maret) menyatakan bahwa hasil negatif Antigen/PCR tak lagi menjadi syarat berpergian dalam negeri.

Peraturan terbaru ini merupakan hasil pemantauan kondisi terkini. Rendahnya BOR, tren penurunan kasus Covid-19 dewasa ini, dan menurunnya angka kematian.

Nah bagaimana tanggapan kita sebagai Kompasianer mengenai ketetapan peraturan baru ini? Apa yang menjadi dilema? Apakah akan langsung membeli tiket pesawat/kereta setelah ini? Kan enak tinggal "ngoceh aja" kan? hehe...

10. Kebijakan Ramadhan.

Ini juga gampang. Tapi saya tidak ikut menulis. Bagimana puasa kita, apakah ada rencana buka puasa dengan teman lama maupun dengan teman kantor di bulan Ramadhan ini? Bagaimana aturan bukber, syarat mudik hingga tanggal cuti bersama sesuai aturan pemerintah. Apakah memberatkanmu?

Apakah menurut kita anjuran pemerintah terkait bukber tidak boleh ngobrol, cutber, hingga vaksin booster untuk syarat mudik sudah dirasa cukup efektif untuk meminimalisir penularan Covid 19 selama Ramadan hingga Idul Fitri?  

11. Rekrutmen BUMN.

Ini juga termasuk topik yang musiman. Hanya waktu tertentu, tapi bisa diolah sebagai bahan rujukan jika punya pengalaman dalam melamar pekerjaan di tempat lain. Misalnya ada beberapa tahapan yang perlu dilalui. Jika lolos seleksi berkas dan tes tertulis, maka selanjutnya peserta akan masuk ke tahapan wawancara dan MCU.

Kita diminta membagikan kiat-kiat supaya tesnya lancar! Apa saja dokumen yang perlu disiapkan? Bagaimana cara mengukur peluang berdasarkan jumlah formasi yang lowong?

12. Tren Baju Lebaran 2022, Ikuti atau Modifikasi?

Ini juga memang musiman sifatnya. Hanya membahas baju lebaran, tapi bisa "dihangatkan" lagi topik ini pada situasi yang berbeda di diluar lebaran. Iya kan? Jadi jangan buntu dengan ide mencari bahan tulisan.

Kita bisa menulis tips/trik, cara berburu pakaian ekonomis berkualitas, cara menjahit, dan aktivitas apapun demi baju lebaran yang prima. Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat pembaca lainnya.  

13. Tips Mudik 2022.

Ini juga hanya semusim saat mudik saja. Tapi topik ini rasanya hampir semua orang pernah mengalami. Paling tidak bisa "nguping" pengalaman tetangga yang mudik.

14. Rumah Aman, Mudik Tenang.

Topik ini ditawarkan pada edisi 28 April 2022 Kompasianer, bagaimana sih caranya agar rumah tetap aman meski ditinggal mudik berhari-hari?

Apakah kamu sudah memasang CCTV sehingga bisa mengecek kondisi rumah dari jarak jauh?

Ataukah selama mudik menitipkan rumah ke tetangga? Apakah lampu taman sebaiknya dinyalakan, dimatikan dan memasang CCTV atau trik mengakali seakan-akan rumah tidak dalam kondisi kosong selama seminggu?

15. Laporkan Situasi Mudik dari Tempatmu Berada!

Ditawarkan pada 27 April 2022. Kompasianer ditantang menulis pengalaman selama mudik. Di mana kampung halamanmu?

Apakah akan menumpang kapal, naik pesawat, atau menempuh jalur darat? Jika jalur darat, kendaraan apa yang Anda tumpangi? Motor, mobil pribadi, mobil rental, atau bus?


Saya sendiri menulis pengalaman saya mudik dengan kapal laut, bagaimana suasana Ramadhan, puasa dan sahur bahkan sempat lebaran di kapal karena telat mudik.

Di anjungan kapal laut (foto dok : Nur Terbit)
Di anjungan kapal laut (foto dok : Nur Terbit)

16 . Ucapan Lebaran Berbahasa Daerah.

Ini topik unik. Sudah menyiapkan ucapan untuk nanti lebaran?

Memang, apapun ucapan dan caranya, pada akhirnya ketulusan hati ketika memberi dan menerima maaf adalah yang utama.

17. ASN WFH, Apakah Pelayanan Publik dapat Berjalan Optimal?

Ini topik pilihan terbaru dari admin Kompasiana, setidaknya saat tulisan ini dibuat medio Mei 2020 pasca lebaran. Diketahui ASN selama sepekan ini mulai dari tanggal 9-13 Mei 2022 bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH)?

Kebijakan ini diambil guna mencegah kemacetan akibat kepadatan lalu lintas dan sebagai upaya pencegahan Covid-19 pasca-libur panjang.

Kita bisa menulis dengan panduan apakah dengan ASN bekerja dari rumah, dapat menjamin pelayanan publik berjalan optimal meski tanpa tatap muka? Lalu, bagi kamu yang pernah mengurus administrasi secara daring, apakah pernah mengalami kendala? Kita bisa memberi saran dan masukan dalam tulisan yang diposting di Kompasiana.

Nah, kenapa masih kesulitan mencari ide dan topik untuk menulis? padahal sudah disiapkan oleh admin. Yuk, langsung saja nengok topik pilihan dan mulai menulis. Selamat mencoba. Salam!

NURTERBIT
Wartawan Bangkotan.

Media Sosial: Blog, Twitter, YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, LinkedIn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun