Arus Balik Dengan Makanan Lebaran "Penuh Kehangatan"
Di luar rumah, arus mudik mulai berganti dengan arus balik. Yang kemarin mudik ke kampung halaman, hari ini mulai kembali lagi balik ke perantauan.
Sementara di dalam rumah, "penghuninya" ikut berganti musim. Hidangan menu lebaran yang kemarin dihidangkan di atas meja makan dan menggairahkan serta menggiurkan, hari ini penuh dengan "kehangatan".
Kenapa?Â
Kata istri saya, Coto Makassar, ketupat dan burasnya sudah mulai "dingin". Perlu "kehangatan". Semua dihangatkan lagi. Dipanasin lagi. Biar ketika disantap, semuanya kembali hangat hehehe....
Alhamdulillah sih. Selama ini istri di rumah tidak pernah beli kue lebaran, jarang beli makanan jadi di luar kecuali kepepet karena tidak sempat masak. Tapi semuanya, dari kue lebaran hingga masakan sehari-hari, diolah sendiri.Â
Kisah keseruan istri membuat kue dan mengolah makanan di rumah, sudah saya tulis di Kompasiana dengan judul: Tradisi Keluargaku Membuat Kue Lebaran
Dapur di rumah rasanya tidak pernah sepi. "Klontang-klentong" suara peralatan dapur saling beradu. Tumpukan piring kotor dalam sekejap juga sudah "kinclong" lagi.
Sampai-sampai putra sulung kami, Akbar, yang sudah berkeluarga dan pisah rumah, mengaku terus terang, bilang begini:
"Mau nginap di rumah Mama ah, sekalian bawa istri dan anak, kumpul berlebaran. Kangen mau lihat Mama mondar-mandir dengan kesibukannya di dapur hehe...".
Dan benar, itu dibuktikan sendiri waktu lebaran bersama di rumah Mama.Â
Beda lagi pengakuan sekaligus keluhan dari si bungsu, Fifi, yang sempat 4 tahun kuliah di Makassar dan kini kumpul lagi di Jakarta.Â
"Mama kalau ditelepon susah banget deh. Gak pernah diangkat teleponnya. Di WA, gak dibaca. Giliran dibalas eh dua-tiga hari hehe...," kata Fifi.Â
Kenapa Mamamu tidak angkat suara telepon yang masuk?Â
Begini faktanya: mana bisa Mamamu ngangkat telepon. Wong handphonenya di kamar, Mamamu seharian bergelut di dapur hahaha....
*****
Itu kalau istri lagi libur dan ada di rumah. Sebagai guru dan kepala sekolah, lain lagi. Yang namanya "hobi" di dapur ini masih terbawa-terbawa hingga ke sekolah.Â
Usai jam sekolah dan muridnya sudah pada pulang, istri balik lagi "masuk" dapur rekaman eh dapur sekolah. Memasak untuk makan siang bersama tim guru lainnya.
Istri juga mengajarkan muridnya yang masih TK, PAUD, Kelompok Belajar berpuasa sejak usia dini. Â Bagaimana triknya? Ada ditulisan saya yang juga sudah dimuat Kompasiana dengan judul :Â
Trik Guru TK Ngajar Anak BerpuasaÂ
Okelah. Kalau begitu saya cukupkan dulu cerita lebaran, mudik, arus balik serta lika-liku aktivitas istri di dapur untuk hari ini.
Selamat Idul Fitri. Salam dari rantau. Kepada pemudik, semoga selamat kembali ke perantauan. Salam hangat sehangat menu makanan lebaran. Tabek. Mariki di?
#wartawanbangkotan
Blog: Nur Terbit - YouTube: Nurterbit - Twitter: Nurterbit TikTok: Nurterbit_ - Instagram: Wartawan Bangkotan - Facebook: Wartawan Bangkotan - LinkedIn: Nur Terbit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H