Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Lebaran dan Kesibukan Pemantau Hilal

2 Mei 2022   00:19 Diperbarui: 2 Mei 2022   00:59 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedang memantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)


Bagaimana menentukan 1 Syawal yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan menuju Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah? Itulah kerja para pemantau dan "pemburu" hilal untuk mengetahui posisi bulan.

Sejak sore di hari terakhir puasa Ramadhan, Minggu 1 Mei 2022, terlihat sudah ramai di media sosial, juga berbagai liputan stasiun televisi melaporkan kesibukan para pemantauan  hilal.

Hilal, atau posisi bulan di langit yang dipantau lewat peralatan khusus, sudah terlihat kesibukan dari para pemantau hilal di berbagai daerah sejak sore hari. Antara lain di Bandung  Makassar, Bali, DKI Jakarta, Aceh, Gresik, Padang dan beberapa lagi di Jatim, Jateng dan Jabar.

Foto repro Nur Terbit dari Indosiar 
Foto repro Nur Terbit dari Indosiar 

Misalnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Titik pemantauan hilal dilakukan di Masjid Hasyim Ashari, Jakarta Barat. 

Di tempat ini ada 3 orang saksi ahli ruqyah sudah disumpah setelah mereka menyaksikan hilal atau bulan sabit baru, yang pertanda pergantian tanggal dari bulan Ramadhan menjadi Syawal.

Begitu juga pantauan hilal di Padang, Sumatera Barat oleh petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan dari Kantor Kementerian Agama Sumatera Barat.

Di sini ada 8 orang pemantau hilal yang mulai bertugas memantau dari pukul 15.00 sore Waktu Indonesia Barat. Pemantauan  dilakukan dari lantai 12 gedung sebuah hotel menggunakan teleskop.

Pemantauan hilal di daerah (Foto repro Nur Terbit dari Indosiar)
Pemantauan hilal di daerah (Foto repro Nur Terbit dari Indosiar)

Dari lokasi ini bisa terlihat jelas panorama lepas ke laut. Hanya saja kondisi awan sore kurang mendukung. Sehingga pantauan baru bisa dilakukan setelah matahari terbenam atau azan Magrib pada pukul 18.20 waktu Indonesia Barat.

Begini Kerja Pemantau Hilal

Fahmi Fatwa selaku pengelola Observatorium Al Biruni Universitas Islam Bandung (Unisba) misalnya, mengatakan pemantau hilal di tempatnya sengaja disediakan ruangan yang ada di kampus Unisba.

"Namun kemudian dipindahkan ke alam terbuka dengan kursi, tenda serta layar televisi untuk dapat memantau melalui teropong yang ada," kata Fahwi Fatwa kepada reproter Indosiar yang mewawancarainya.

Para pemantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)
Para pemantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)

Di Sumatera misalnya sudah melihat hilal, juga di kawasan Universitas Islam Bandung ada 11 titik pemantauan hilal se Jawa Barat.

Menurut Cecep, ahli astronomi dari kantor Kemenag, dari laporan dan paparan para pemantau hilal di daerah tersebut, umumnya hampir merata sudah melihat hilal di atas 3 derajat.

Sementara di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, berlangsung pengambilan sumpah anggota yang melaksanakan ruqyah yang sudah melihat hilal.

Masjid tersebut mengambil nama dari Pahlawan Nasional Indonesia Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dibuka oleh Joko Widodo, Presiden Indonesia pada 15 April 2017.

Pengurus NU Wilayah Provinsi DKI Jakarta juga melaksanakan Rukyatul Hilal pada Minggu sore jam 17.00 sampai 18.00 WIB telah berhasil melihat hilal.

Demikian juga di Aceh di mana Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh menggelar rukyatul hilal awal Syawal 1443 Hijriyah.  Salah satunya di Observatorium Kuta Karang Aceh Besar.

Kuta Karang merupakan salah satu gampong yang ada di Mukim Ulee Susu, kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Indonesia.

Sekedar diketahui, Kuta Karang adalah tempat lahirnya salah seorang Ulama Besar ahli Astronomi, Hukum, Pengobatan dll, yakni Syeh Abbas Kuta Karang atau yang lebih masyhur dengan sebutan Tgk Syik Kuta Karang.

Pemantauan hilal juga dilakukan
oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sedang memantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)
Sedang memantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)

Institusi ini sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Apa Itu Sidang Isbat?

Dari sekian hasil pemantauan hilal di sejumlah daerah tersebut, menjadi bahan yang disampaikan ke Kementerian Agama di dalam Sidang Isbat untuk penentuan 1 Syawal 1443 H, Minggu malam 1 Mei 2022. Hadir Yandri Susanto, Ketua Komisi VIII DPR RI.


Sidang isbat adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.

Sidang isbat juga bisa dilakukan dengan kedatangan sang penuntut yang meminta haknya atau mencegah terjadinya penolakan terhadap hak tersebut.

Kapan sidang isbat 2022? Seperti kita ketahui bersama bahwa
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) susah menggelar sidang Isbat Lebaran 2022 pada hari Minggu 1 Mei 2022, di Gedung Auditorium HM Rasyidi, Jakarta Pusat.

Sidang isbat untuk menentukan hari raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 H/2022 M jatuh pada tanggal 2 atau 3 Mei 2022?

Definisi atau arti kata 'isbat' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyungguhan; penetapan; penentuan;-- nikah penetapan tentang kebenaran

Menurut Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sidang isbat adalah pertemuan untuk menetapkan bulan. Baik penetapan bulan Ramadhan memulai puasa, hingga penentuan 1 Syawal untuk lebaran Idul Fitri.

Akhirnya, seperti kita ketahui bersama melalui pengumuman Menteri Agama, bahwa 1 Syawal sudah berganti pada Minggu malam 1 Mei 2022.

Penetapan ini, menyusul sebelumnya hasil pemantauan hilal di Jawa Timur dengan ketinggian sudut antara bulan dan matahari dari bumi juga sudah di atas 6,4 derajat.

Teropong pemantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)
Teropong pemantau hilal (foto repro Nur Terbit dari Indosiar)

Artinya tidak perlu menunggu ke-98 titik pemantauan hilal yang ada di Indonesia. 


Cukup satu titik saja yang sudah melihat ruqyah dengan 2 kriteria tersebut, maka diputuskan bahwa sudah terjadi pergantian bulan di kalender Komariah pada Minggu malam hari tersebut.


Akhirnya, selamat Hari Raya Idul Fitri 1 SYAWAL 1443 Hijriyah, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. ***


Salam : NURTERBIT - 

Wartawan Bangkotan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun