"Kalau pisang, untuk obat mencret. Kalau pepaya, sebaliknya".
Iya deh, terserah. Asal jangan obat pencuci perut. Apalagi obat "pencucian uang". Money laundring. Itu tindak pidana hehe..
Singkat cerita, Alhamdulillah berhasil. Tidak sampai harus ke dokter, atau ke puskesmas yang harus repot melunasi iuran BPJS yang masih tertunggak..Tidak mesti bolak-balik lagi ke "belakang" -- yang ternyata tetap tidak membuahkan hasil.Â
Alhamdulillah sih pada akhirnya saya terlepas dari "siksaan" gara-gara sembelit. Akhirnya bisa BAB. Padahal obatnya cuma sepele. Hanya makan buah pepaya. Jadi teringat ada ucapan Pak Kiai, "makanlah sebelum betul-betul kamu sudah lapar, dan berhentilah sebelum kamu kenyang".
Bisa BAB lagi seperti biasa, seperti saat perut tidak mules. Tentu saja, ini semua juga karena pertolongan Allah setelah berkali-kali mengucapkan ampun dan tobat. Saya yakin itu. Bukankah Ramadhan itu adalah bulan penuh berkah, penuh ampunan, juga limpahan rahmat dan karunia-Nya?
Akhirnya selamat menjalankan ibadah puasa. Sehat selalu. Jangan lupa bahagia. Selalu berdoa, berusaha, beramal saleh dan beribadah. Amiin. Semoga artikel ini bermanfaat #nurterbit
SalamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H