Artinya, yang bersangkutan sedang menjalankan ibadah puasa. Karenanya, mereka baru bisa  antre mengambil jatah makan pada Subuh hari.
Atau nganter makan sebelum dan menjelang waktu imsak serta pengambilan jatah makan pada saat berbuka puasa di waktu Maghrib.
Cara pengaturan dan penjadwalan jatah makan penumpang kapal laut ini, maksudkan agar jatah makan di atas kapal, tidak sampai dobel dengan mereka yang tidak puasa.
Atau mungkin karena sesuatu hal hingga tidak bisa berpuasa pada siang hari. "Sebab bila tidak diatur, wah bisa bangkrut dong Pelni, hehe...," kata salah satu awak kapal PT Pelni, sambil bercanda.
Selain di tempat khusus di atas kapal, seperti "Pantri" untuk tempat pengambilan jatah makan bagi penumpang, juga terdapat kantin kapal di setiap dek atau di anjungan bagian buritan kapal.
Kantin tersebut menyiapkan kue-kue  dan makanan, tentu saja dengan harga spesial. Mie instan, atau kopi, tentu jauh lebih mahal dibanding warung di pojok jalan di perumahan.
Kapal laut Pelni yang rata-rata hanya berkapasitas 1000 orang penumpang, pada bulan Ramadhan khususnya saat angkutan mudik lebaran jumlah penumpang bisa meningkat tajam.Â
Itu nikmatnya kalau puasa di atas kapal laut. Beda lagi serunya kalau naik kapal laut sambil berbulan madu. Itu juga sudah saya pernah lakukan. Bisa dibaca tulisan saya di Kompasiana sebelumnya di sini: Bulan Madu di Kapal Laut, Pengalaman Mudik
***
Salam :Â
NUR TERBITÂ (Wartawan Bangkotan)