Selain harga tiketnya terjangkau, juga bisa membawa barang cukup banyak. Berbeda jika naik pesawat yang berat bagasi juga dibatasi. Tarif kapal Pelni dianggap lebih murah dibanding tarif KA, bus maupun pesawat.
Meskipun permintaan angkutan laut saat lebaran juga tinggi, tarif tidak naik karena tarif kapal Pelni ditentukan pemerintah, Pelni menjalankan penugasan pelayanan publik di laut.
Mereka "kaum bahariwan" ini menggunakan kapal laut dengan memanfaatkan waktu Ramadhan untuk mudik lebaran.
Kapal laut juga terkadang  memuat penumpang TKI yang ikut mudik, atau pulang kampung mau puasa dan lebaran.
Salah satu dari pemudik tersebut, tidak lain adala saya sendiri dan keluarga.
Ketika harga tiket pesawat belum terjangkau oleh isi dompetku, beberapa kali saya harus mudik ke Makassar dengan kapal laut milik Pelni disaat masih Ramadhan.
Bagaimana suasana berpuasa di atas kapal laut?
Inilah pengalaman saya dan keluarga beberapa waktu lalu, ketika melakukan perjalanan dua hari tiga malam, dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta ke Pelabuhan Soekarno Hatta Kota Makassar.
Di atas kapal laut, penumpang Muslim disiapkan jatah makan sahur dan menu buka puasa. Tak ketinggalan kue takjil.
Penumpang kapal laut juga harus memegang tiket. Tanpa tiket berarti penumpang gelap alias pelarian.
Itu sebabnya, naik kapal laut di waktu Ramadhan, punya kekhasan lain dalam hal tiket. Kenapa? tiket yang dipegang masing-masing penumpang, diberi tanda khusus berupa cap stempel bertuliskan: PUASA.