Kembali ke soal masa kecil "Rudi" di Pare-Pare, seorang teman saya ysng penulis, blogger dan guru PNS ngasih bocoran bahwa BJ Habibie sempat kecewa ketika menemukan rumah tempat kelahirannya di Pare-Pare ini sudah direhab.
"Habibie maunya rumah orang tuanya yang penuh kenangan itu, dipertahankan keasliannya".
Nama Rudi sendiri, adalah nama panggilan akrab BJ Habibie, kakak kandung dari "Fanny Habibie" atau Baharuddin Effendi Habibie (BE Habibie), mantan Dirjen Perhuhungan Laut dan mantan Duta Besar.
Dalam film "Rudi Habibie -- Habibie Ainun Jilid Dua" ini, di antaranya menceritakan masa kecil "Rudi" dan "Fanny" bersama orang tuanya di Pare-Pare, sebelum kemudian pindah ke Gorontalo. Rumah orang tua Rudi -- Fanny, tidak jauh dari Lapangan Makkasau, tempat monumen Cinta Abadi Habibie -- Ainun berdiri.
Kampung Hamid Awaluddin
Kami juga melintas di kampung mantan Menkum HAM, kini Dubes, Hamid Awaluddin dan menikmati "Kopi Sianida" di rumah kopi SWEETNESS 588 milik Haji Awal di Jl. Sulawesi.
Pare-Pare adalah salah satu Kotamadya dari lebih 30-an Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 150 km arah utara Makassar.
Dalam kunjungan kami ke Pare-Pare kali ini, Rabu-Kamis 5-6 Oktober 2016, dalam rangka pelatihan media sosial untuk pemanfaatan informasi bencana, kerja sama PP LPBI NU, BNPB, Pemda setempat, Lembaga Sosial dari Pemerintah Australia.
Sehari sebelumnya pelatihan di Sengkang, Kabupaten Wajo. Hari berikutnya di Kabupaten Barru, Kota Makassar (Sulsel), Kabupaten Jepara (Jateng) dan Lampung. Reportase dan videonya juga sudah tayang di YouTube dalam program "Jokka-jokka" (Bugis), "Jappa-Jappa" (Makassar) alias "JalanG-jalanG".
Selain mampir di kampung Habibie, saya juga keliling kota naik becak, lalu selanjutnya diajak kawan berwisata kuliner sambil menumpang di mobilnya.