Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Harapan di Hari Ulang Tahun Ke-60 Pramuka

14 Agustus 2021   16:45 Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:00 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baca juga  artikel terkait : Juara Karya Tulis HUT Pramuka

Lah, kenapa bukan itu saja yang dijadikan bahan tulisan? Tapi bagaimana caranya supaya saya bisa masuk penjara lagi, eh maksudnya masuk meliput ke dalam penjara lagi? Emangnya saya napi juga?

Dengan inisiatif sendiri, saya ngonsep surat "permohonan liputan" ke Kepala Lapas Cipinang, ditandatangani pemimpin redaksi di kantor. Lalu saya antar sendiri surat tersebut. Sehari kemudian, ada jawaban persetujuan dari Kalapas.

(* untungnya setelah wawancara dan pengumpulan bahan tulisan rampung, tinggal penggarapan tulisan melalui laptop, baru keluar edaran Kemenkumham : melarang wartawan masuk Lapas dan mewawancarai sipir penjara dan Kalapas, apalagi dengan para narapidana. Gara-garanya, ada jurnalis televisi lolos masuk ke Lapas meliput dan "membongkar" dugaan ada permainan dari balik terali besi ).

Singkat cerita, tulisan saya :  "Melongok Kiprah Pramuka Dari Balik Jeruji Besi" memenangkan juara I (pertama) lomba menulis antarwartawan dan umum bertema Pramuka. Tulisan bersambung sebanyak 3 nomor itu, dimuat di Harian Terbit versi koran cetak, edisi 18 Mei 2011. 

Kliping koran Harian Terbit yang memuat berita lomba menulis Pramuka (dok Nur Terbit)
Kliping koran Harian Terbit yang memuat berita lomba menulis Pramuka (dok Nur Terbit)

Alhamdulillah hadiahnya lumayan: sertifikat, piala dan uang tunai Rp7,5 juta. Penyerahan hadiah dilakukan di acara apel bendera, langsung oleh Ketua Kwarnas Pramuka "Kakak" Prof Asrul Azwar, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jaktim bersamaan HUT Pramuka. Rencana semula di Instana Negara oleh Presiden SBY, tapi entah kenapa, tiba-tiba dibatalkan.

Keberuntungan saya rupanya terulang lagi pada ultah Pramuka (2013), atau dua tahun kemudian. Saya ikut lomba menulis kembali. Waktu itu, saya sengaja bela-belain berlayar ke Pulau Seribu. Di sana, di Pulau Tidung, gugusan Pulau Seribu, saya ikut berkemah dengan para anggota Pramuka pelajar se Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Pulang dari pulau, saya langsung "ngebut" menyelesaikan tulisan tersebut untuk mengejar masa "dead line" dari panitia lomba di Kwarnas. Alhamdulillah, tulisan berjudul "Salam Pramuka Dari Pulau Seribu" itu -- kali ini dimuat di versi online Harian Terbit edisi Mei 2013 -- kembali memenang juara lomba. Seperti link ini: Kegiatan Pramuka di Pulau Seribu (1)

Hadiahnya kali ini, tetap sama dengan sebelumnya: sertifikat, piala, uang tunai Rp7,5 juta. Penyerahan hadiah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Praktis selama selang 3 tahun, Alhamdulillah saya dua kali menjuarai lomba nulis Pramuka. Total Rp15 juta. Sebagian dipakai pulang kampung sekeluarga ke Makassar, sisanya untuk daftar kuliah S2

Sayangnya, setelah tiga kali pergantian Ketua Kwarnas Pramuka pasca periode masa bhakti "kakak" Prof DR dr Asrul Azwar, seingat saya, tidak pernah lagi digelar lomba menulis + foto atau semacamnya dalam memperingati HUT Pramuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun