"....Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri
Satu per satu sahabat pergi dan takkan pernah kembali
Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana
Dari serakahnya kota..." (*)
Salam : Nur Terbit
Di kampung saya di Makassar, Sulawesi Selatan, selain kebisingan suara pesawat karena persawahan sudah jadi bandara, lahan warga juga sudah sebagian jadi TPU terutama di dekat tembok bandara. Dari kondisi ini, ada guyonan yang terkesan getir di masyarakat:Â
"Jangan Mati di Makassar, Kuburan Sudah Penuh". Selengkapnya seperti video reportase saya di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H