Pertama: orang ubanan itu adalah tanda kedewasaan, selain menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak melawan kodrat sebagai manusia ubanan yang sudah mulai sepuh dari sisi umur.
Kedua: orang ubanan itu bukti sebuah kejujuran. Jujur menyadari diri bahwa sudah ubanan, percaya diri sehingga tidak memanipulasi penampilan dengan menyemir rambut biar terlihat tetap hitam.
Di kota kelahiran saya Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan orang yang berambut ubanan --- baik itu pria maupun  wanita, dari anak, remaja hingga orang dewasa --- punya rambut putih di kepala itu adalah termasuk "orang kaya", alias orang berduit karena memiliki banyak "uang".
Gak percaya? Coba tanya deh orang Makassar. Apa bahasa Makassarnya itu uban, atau rambut putih di kepala? Mereka pasti bilang itu "uang" (uban) atau orang yang ubanan disebut "tawu uangngang" (orang ubanan). Berarti orang yang banyak uban di kepala itu orang yang banyak "uangna". Nah, baru percaya kan?
Jadi kalau ditanya kenapa saya tetap uban? Kenapa tidak menyemir rambut?
Jawabnya : Ya, selain karena memang ada pertimbangan keyakinan sesuai agama yang saya anut --- bahwa haram menyemir rambut uban menjadi hitam --- juga saya sependapat dengan pak Ganjar Pranowo di atas: kedewasaan dan kejujuran.. hehehehe....
Salam, Nur Terbit
Tulisan Saya yang lain Terkait Soal Rambut, klik link tanda biru di bawah ini :
Kenapa Saya Tidak Menyemir Rambut?
Gaya Rambut Saya Ikut Trend New Normal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI