Setiap tanggal 27 Juli, kita memperingati Hari Sungai. Bagaimana kondisi sungai di sekitar Anda para pembaca Kompasiana dan Kompasianer, dulu dan sekarang?Â
Di tempat tinggal saya di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, ada sungai yang bagian tepinya dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Namanya tempat "Wisata Hutan Bambu".
Sekitar tahun 2013, hanya ada pohon pisang dan daun pandan. Lalu warga di sini diajak oleh pemerintah Kota Bekasi untuk menanam bambu di sepanjang bantaran kali (sungai) Bekasi.Â
"Alhamdulillah tumbuh hutan bambu seperti yang bapak lihat sekarang, kebanyakan tumbuh pohon bambu" kata Muhammad Inan Maulana, salah satu pengelola Wisata Hutan Bambu yang saya (Nur Terbit) temui di lokasi.
Tidak seperti sungai di tempat lain yang airnya jernih sehingga terlihat batu-batu dan ikan berenang, maka sungai di Kota Bekasi ini airnya "butek". Berwarna coklat, apalagi jika musim hujan dan air sungai meluap.
Di tepi kedua sisi sungai yang melintas di tengah Kota Bekasi ini, terlihat ditumbuhi pohon bambu yang rimbun untuk berteduh. Itu sebabnya dikenal juga dengan nama, tempat "Wisata Hutan Bambu".
Belakangan, obyek wisata ini malah jadi berdekatan dengan hunian warga. Dari sejarahnya, jelas perannya yang krusial sebagai penampung air di musim hujan, lokasinya yang kerap menjadi pusat perjumpaan warga setempat dan wisatawan domestik.
Hutan Bambu, destinasi wisata tersembunyi di jantung Kota Bekasi. Lokasinya berada di tepi Kali Sungai Bekasi, Jawa Barat. Tepatnya di Kampung Bekasi Jati RT 04 RW 26 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
Ada koq plang petunjuknya warna coklat di tepi jalan: "Lokasi Wisata Hutan Bambu".