Komentar wartawan lainnya yang kini sudah jadi advokat (pengacara), Aldinar Sinaga, cukup mengagetkan. "Saya tidak kenal beliau secara langsung Bang Nur, hanya empati dan simpati dengan prestasi terhadap beliau sebagai putri Donggala, Palu, Sulawesi Tengah secara umum," kata Aldinar.
Riwayat Singkat Prof Huzaemah
Nama lengkap : Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, lahir 74 tahun lalu di Kaili, Desa Kaleke, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang merupakan wanita pertama di Indonesia mendapat gelar DR di Universitas  Al Azhar, Kairo, Mesir.
Ulama perempuan Indonesia pertama yang menamatkan pendidikan di Timur Tengah, yaitu S2 dan S3 pada Ein Shams University, Faculty of Education Mental Hygiene Department di Kairo, Mesir.
Banyak keilmuan-keilmuannya yang menjadi rujukan maupun diskursus bagi ulama lain di Indonesia. Maka dari itu, tak salah jika memasukkan Huzaemah sebagai salah satu teladan keilmuan.
Sesuai kapasitasnya, keilmuan yang dimiliki Huzaemah telah memberikan kontribusi terbaiknya di lingkungan kampus dan majelis ulama. Sosok perempuan intelektual yang dapat dijadikan teladan bagi generasi muda.
Selain dikenal sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI, almarhumah Huzaemah Tahido Yanggo juga merupakan Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Huzaemah juga pernah menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah di Bank Niaga Syariah pada Tahun 2004 dan Ketua Dewan Pengawas Syariah di Insurans Takaful Great Eastern.
Prof Huzaemah pernah menyampaikan tuntunan Alquran dalam bermedsos (media sosial) pada orasi ilmiahnya di cara wisuda ke-18 IIQ di Gedung Graha Widya Bhakti Puspitek Tangerang Selatan.
"Dalam Alquran ditemukan beberapa kata kunci tentang komunikasi negatif. Kata kunci ini pada saat yang sama juga mengisyaratkan tentang pentingnya sikap hati-hati, mawas diri, dan cerdas literasi tentang media sosial," kata Huzaemah.
Sejumlah buah pikir telah ditelurkan oleh Huzaemah dalam beberapa buku yang ditulisnya, seperti "Pengantar Perbandingan Mazhab" (2003), "Masail Fiqhiyah: Kajian Hukum Islam Kontemporer" (2005), dan "Fikih Perempuan Kontemporer" (2010).