PUTU KACANG, adalah jenis kue kering khas Kota Makassar. Di Jakarta atau mungkin di daerah lain, kue ini disebut "Kue Satu" sesuai bentuknya yang mirip angka satu.
Dibuat dengan peralatan khusus dan meninggalkan corak ukiran di permukaan kue. Seluruh permukaan Putu Kacang dilumuri gula pasir, atau berselimut gula pasir.
Kue Putu Kacang, sesuai dengan namanya, berbahan dasar dari kacang, atau populer juga disebut sebagai biji kacang hijau kering yang ditumbuk halus.
CARA MEMBUATNYA
Selanjutnya, biji kacang tersebut ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan bahan kedua, yaitu gula pasir -- yang juga sebelumnya telah ditumbuk halus.
Sebelum ada yang namanya blender seperti sekarang ini, proses biji kacang menjadi halus menggunakan lesung batu -- ataubassung batu dalam bahasa Makassar -- untuk menumbuk biji kacang kering dan gula pasir tersebut secara terpisah.
Selanjutnya, Â setelah ditumbuk sampai halus, bubuk kacang hijau dan gula pasir tadi kemudian dicampur menjadi satu hingga menyatu.
Selanjutnya, dimasukkan dalam cetakan kayu -- yang memang merupakan cetakan khusus putu kacang -- dalam berbagai bentuk dan ornament pada bagian dalamnya.
Biasanya cetakan Putu Kacang tersebut diberi bubuk tepung seadanya pada alas (bagian dalam) cetakan agar bubuk kacang hijau itu tidak lengket di cetakan.
Setelah itu, Putu Kacang yang sudah terbentuk siap dikeluarkan dari cetakan dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai mengeras.
DIJADIKAN BUAH TANGAN
Sebagai kue kering tradisional yang keras dan dapat bertahan lama, Putu Kacang juga sangat pas untuk dijadikan buah tangan.