"Nek, ini shalat apa, koq banyak sekali (rakaatnya)?", kata Kiwa yang masih duduk di bangku TK kelas B.
"Ini namanya shalat tarawih".
"Katanya sudah selesai, koq kita berdiri lagi. Ini shalat apa lagi, Nek?"
"Ini namanya shalat witir", kata neneknya. Kakek dan ayah Kiwa, yang jadi imam tarawih, bersamaan menoleh, dan tersenyum.
"Oh....", Kiwa mengangguk.
Selesai salam, bertubi-tubi lagi pertanyaan si cucu kepada neneknya. Pertanyaan khas anak-anak.
Selama Ramadhan ini, pertanyaan serupa tentang banyak hal : puasa, tarawih, sering ditanyakan oleh murid TK PAUD binaan nenek.Â
Gak heran, kalau dengan "bahasa anak-anak" pula, nenek bisa menjelaskan dengan mudah.
Di sinilah orang tua yang bijaksana, sedikit paham soal agama, harus hadir memberi penjelasan. Jangan sampai penjelasan yang diberikan, malah justeru menyesatkan bagi anak hehehe...
Demikianlah kemenangan lebaran yang saya peroleh di hari kemenangan. Kemenangan dari melawan hawa nafsu duniawi, memperlancar dan memperbanyak hapalan Al-Qur'an, sekaligus menjadi imam tarawih bagi keluarga.Â
Soal apakah benar-benar kita sudah menang? Wallahu a'lam bissawab. Hanya Allah yang tahu semuanya. Hanya Allah berkehendak dan berkemampuan untuk menilai ummat-Nya. Karena Allah Maha Mengetahui segalanya. Â AamiinÂ