SELAMAT JALAN PAK MURDHANI
+ Halo, Assalamualaikum
- Â Iya halo. Waalaikumussalam
+ Saya Murdhani. Ini masih nomornya Nur Aliem?
- Iya masih Pak. Apa kabar Pak Murdhani. Sehat pak?
+ Alhamdulillah, semoga keluarga Nur Aliem juga sehat ya?
- Aamiin...ada informasi apa nih Pak buat saya hehehe...?
+ Ah nggak ada. Cuma mau menyapa saja. Mau memastikan apakah nomor Nur Aliem masih aktif. Saya mau hapus-hapusin nomor di HP saya yang sudah gak aktif lagi.
- Oh... begitu? baik pak.
Itulah dialog saya terakhir dengan Pak Murdhani, mantan Walikota Jakarta Timur (2008 - 2012). Ternyata nomor kontak saya masih disimpannya.
Dari nomor itu pula, saya selalu gunakan berkomunikasi, konfirmasi berita sebagai wartawan, minta statement dengan Pak Murdhani saat masih aktif sebagai Walikota. Juga, kepada pejabat walikota sebelum atau sesudah beliau.
Selain meliput berita di wilayah Jakarta Timur, saya kebetulan diberi amanah oleh PWI DKI Jakarta sebagai Koordinator Wartawan PWI Unit Jakarta Timur sejak 2009. Setahun setelah Pak Murdhani menjabat.
SK saya dari PWI sbg koordinator, bahkan belum dicabut sampai sekarang. "Berarti Nur Aliem masih dipercaya," canda Pak Murdhani, saat sudah menjalani masa pensiun. Seingat saya, beliau lebih awal meletakkan jabatan, setelah beberapa bulan masa dinasnya berakhir.Â
"Saya mau istirahat, Nur," katanya, di acara jalan sehat HUT Korpri Jakarta Timur, di Puncak, Jabar, di ujung kariernya sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta. Saat itu bersamaan pula KPU mengumumkan hasil Pilkada DKI Jakarta, di mana Jokowi terpilih menggantikan Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Beliau juga masih sempat menanyakan bagaimana situasi wilayah di Jakarta Timur. Saya bilang, "Pak, masih ada tuh gubuk liar berdiri di tanah Pemda". Beliau jawab, "Ah lu gimana sih...Mereka semua itu kan masih bangsamu juga Nur," katanya serius, dgn aksen Betawinya yang kental.
Beliau memang termasuk putera asli daerah Betawi. Setelah tidak lagi menjabat sebagai Walikota Jakarta Timur, Pak Murdhani didapuk jadi Ketua Forkabi (Forum Keluarga Betawi). Â Beberapa kali Pak Murdhani meminta saya meliput kegiatannya terkait pelestarian budaya Betawi.
Beberapa kali pula saya masih bertemu di acara kebudayaan Betawi, termasuk saat mereka rapat pengurus ormas ini di kantor Bamus (Badan Musyawarah) Betawi, gedung Bank DKI, satu gedung dengan PWI DKI Jakarta di Jl. Suryopranoto, Harmoni, Jakarta Pusat.
Ini berita lengkapnya : Pak Murdhani Meninggal
Seperti tidak percaya. Seolah dialog kami dengan Pak Murdhani di atas, terasa baru kemarin. Beliau meninggal dunia di usia 67 tahun di kediamannya, Jalan Pondok Sari RT 011/RW 10, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, dan diampuni segala dosa2nya. Selamat jalan Pak Murdhani !!
* Teks foto : Kenangan ketika saya konfirmasi dengan Pak Wali Murdhani, didampingi Kasudin Kominfo Pak Yunus Afifi dalam satu acara. Foto kedua, Pak Murdhani dalam seragam Pemprov DKI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H