Nur Terbit : Hehehe....Iya Bang Aidikar saya terinspirasi dari status FB bang Wilam Chon. Episode berikutnya cerita tentang Pelra (Pelayaran Rakyat, pen) Sunda Kelapa dgn Pak Ike Faturrahman, kemudian Syahbandar Priok dgn Pak Paulus Sadi l hehehe....
Aidikar M. Saidi : Masih ingat ga Soeharto perintahkan Menhub dan Menteri Muda Keuangan berkantor di Priok? Tapi tetap saja mafia di Priok tidak bisa diberantas dan stagnasi dan ekonomi berbiaya tinggi tetap tak bisa dibendung.
Nur Terbit : Itu masa2 jayanya Cendana....hehehe
Aidikar M. Saidi : Itu bukan zaman Harto lagi Lim..tp dah presiden Gusdur
Jaya Kamarullah : Benar, itu zaman orba alias masih rezim Soeharto. Gus Dur era reformasi.
Nur Terbit : Masih Soeharto koq, ada beritanya di Kompas dan Terbit, Dirut Pelindo II kalau gak salah Abdullah Saefuddin...Iya, betul era Orba
Aidikar M. Saidi : Iya...tp pak Hari (HS) jadi Dirut setelah presiden Gusdur.
Yusman Mahyudin :Dirutnya Dah pak Harbani..setelah reformasi...maka waktu itu menguat istilah KKN
Nur Terbit : Betul uda' yang saya cerita di atas waktu pak Hary msh Humas Pelindo II dan dimutasi ke JITC. Setelah Soeharto tumbang berganti rezim Gus Dur dan Menhub diganti, Pak Hary baru diangkat jadi Dirut Pelindo I dan kemudian dimutasi jadi Dirut Pelindo IV.
Aidikar M. Saidi : Ingat ga waktu itu Soeharto perintahkan Menhub dan Menteri Muda Keuangan berkantor di Priok untuk mencegah kongesti.
Nur Terbit : Ingat bang Aidikar M. Saidi, ingat, bahkan wartawan ikut2an begadang. Bukan mau nemani Menhub dan Menmud Keuangan, tapi temani Amin Lihu Kep TPK Koja dan Abang Abing main gaple hehehe....