Akbar Faisal jujur mengakui, semangat dan "keberanian" anggota DPRD di daerah dengan "wakil rakyat" di Senayan Jakarta (DPR-RI) sungguh jauh berbeda.
Anggota DPRD di daerah merasa masih bagian dari Pemda. Sehingga ada teman yang memplesetkan singkat DPRD tersebut dengan "Dinas Perwakilan Rakyat Daerah". Mereka sangat dekat Pemda dan bagian dari organ Pemda.
"Ada bisik-bisik saya dengar, katanya gonjang-ganjing di Gowa ini bagian dari trik persiapan menuju Pilgub Sulawesi Selatan pada tahun 2017 yang akan datang. Saya tidak mau terjebak di sana," kata Akbar Faisal, yang mengaku dirinya juga lagi mempersiapkan diri maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan.
Akbar kemudian menyindir kualitas sebagian anggota dewan yang masih memprihatinkan sebagai pembuat undang-undang. Kita semua berharap agar hanya orang-orang yang terbaiklah yang jadi anggota DPR. Hanya mereka yang punya tanggungjawab sesuai tupoksinya.
"Kalau sekedar mau jadi anggota DPR tapi cuma datang duduk-duduk, tidak mau mendengar aspirasi rakyat yang diwakilinya, ya ke Ancol sana duduk-duduk hehe..." (*Nur Terbit)
Makassar, Rabu 14 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H