Saya termasuk pengguna setia kapal Pelni karena harga tiketnya yang bisa terjangkau hahaha..... Mulai sejak masih KM Tampomas II, terus berlanjut ke era Kerinci, Kambuna, Rinjani, Umsini, Dempo, Bukit Siguntang…
Lanjut Bang..
Yang berkesan, Pertama, saya pertama kali ke Jakarta berlayar dengan KM Tampomas II sebelum tenggelam. Lalu ketika mau menetap di Jakarta, berangkat dengan Kerinci era 1980-an.
Kedua, Yang paling berkesan, saya kecopetan di atas KM Kambuna dalam pelayaran Tanjung Priok-Makassar. Dompet berisi uang gaji, THR, ludes tidak berbekas, padahal itu dikumpulkan dengan susah payah dan siap-siap mau mudik lebaran. Wah sedih banget deh....
Tapi dengan kapal Pelni juga, saya punya kesan indah karena sebagai pengantin baru, saya sempat berbulan madu di atas KM Kambuna dalam pelayaran Makassar-Tanjung Priok. Sehari setelah duduk di pelaminan di Makassar, saya memboyong istri ke Jakarta dengan KM Kerinci tahun 1986.
Wow, mantap Bang. Masih inget gak, harga tiket waktu pertama kali naik kapal Pelni sampai yang terakhir kali?
Pertama kali naik kapal Pelni era KM Tampomas II thn 1980-an, tiket ekonomi masih di bawah Rp100.000. Terakhir kali naik kapal dengan KM Dempo, sekitar tahun 2010 bersama keluarga pulang mudik ke Makassar, harga tiket ekonomi sudah Rp380.000/orang. Sengaja pilih mudik dengan kapal laut, sebab kalau naik pesawat sekeluarga, bisa jebol dompet dan tabungan hahahaha....
Ok, terima kasih Bang infonya. Saya mohon ijin mengutip secara lengkap nama abang di tulisan nanti ya. Terima kasih. Selamat beraktivitas. Salam.
Ok sama2, salam buat teman2 di komunitas...
Ok, terima kasih. Insya Allah saya sampaikan.
Percakapan obrolan berakhir..... Saya menutup laptop dan siap-siap berangkat ke mesjid untuk sholat Jumat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H