Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkenalan Dengan Ritonga, Lurah Dari Kampung Bekas “Sarang” Narkoba

17 Maret 2014   00:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13949639271547618092


Keberadaan "terminal bayangan" bus AKAP ini, dalam perkembangan selanjutnya, secara tidak langsung mengundang kerawanan dari sisi peredaran dan transaksi narkoba.

Warga dan seluruh pengurus RT-RW diketahui Lurah, lalu bertindak cepat. Terminal bayangan ini kemudian sempat dilaporkan ke Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan agar ditutup. "Alhamdulillah sekarang sudah gak ada lagi," kata Ritonga.

Satu lagi tempat persembunyian dan lokasi pesta narkoba di daerah Kebon Pala. Yakni hutan kota yang berada di bawah jalan tol layang dari arah Cawang ke Tanjung Priok. Mereka menghabiskan waktu untuk sakauw, beler, dan mabuk-mabukan akibat pengaruh narkoba.

“Jika dilakukan penggrebekan oleh polisi, mereka kabur ke arah tempat persembunyian ini. Aman. Sebab mereka dengan leluasa bisa melihat petugas, tapi petugas sendiri tidak bisa melihat mereka hahaha….,” kenang Ritonga.

Sekali waktu, kata Ritonga, lokasi persembunyian dan ajang pesta narkoba ini dibersihkan oleh warga bersama pengurus RT/RW dipimpin langsung oleh Lurah. Pohon pelindung dan semak belukar dibabat habis. Tak ada lagi satu benda pun yang bisa jadi tempat persembunyian.

Tapi apa yang terjadi kemudian? Lurah dapat teguran dari instansi berwenang, yakni dari Kementerian Kehutanan. Kenapa? Aksi kebersihan tersebut dianggap telah merusak tatanan hutan kota. Di bawah jalan tol layang Cawang – Tanjung Priok ini rupanya telah ditetapkan sebagai hutan kota. Walah….

Ditanya apa rahasia kesuksesannya menjadikan Kebon Pala “bebas” dari peredaran narkoba? Menurut Ritonga adalah perlunya faktor dukungan masyarakat. Artinya, lingkungan berpengaruh besar, juga pengawasan dari orangtua yang tidak boleh longgar, apalagi bagi mereka yang mempunya anak usia remaja SMA - PT.

Keberhasilan selama ini, diakui Ritonga karena mendapat dukungan penuh dari sejumlah elemen masyarakat, terutama dari Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM).

Sebelumnya jika terjadi masyalah menyangkut kasus penyalahgunaan narkoba, mekanisme tugas dan wewenang dari Pokdar ini jalurnya langsung ke Polisi Sektor (Polsek) di tingkatan kecamatan, koordinatornya adalah keamanan RW dan sebagai anggotanya lalu merekrut aktivis di FKPM tadi.

Hasilnya, di akhirmasa jabatannya sebagai Lurah Kebon Pala,Ritonga bersama warganya bisa berbangga hati. Dalam kurun waktu tiga tahun setelah itu, Kelurahan Kebon Pala mencatat sejarah baru. Mewakili Kotamadya Jakarta Timur, Kelurahan Kebon Pala keluar sebagai juara I Lomba Kampung Bersih Narkoba untuk tingkat Provinsi DKI Jakarta. (*)

Salam

Nur TERBIT

www.nurterbit.com

www.nurterbit.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun