[caption id="attachment_327928" align="alignright" width="300" caption="Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi (foto: Repro/Nur Terbit)"][/caption] “Saya punya fasilitas online”. Itu kata Kang Dedi Mulyadi, saat berbincang santai di pendopo kantor Bupati Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, suatu sore. Kepada saya -- yang datang mewakili majalah INISIATOR sebagai penulis lepas -- bupati yang selalu berpakaian khas Sunda ini lalu bercerita tentang fasilitas online yang digunakannya selama ini berkomunikasi dengan masyarakatnya. Fasilitas berupa pesan singkat SMS itu, belakangan diakuinya sangat ampuh. “Kalau ada masyarakat yang masuk rumah sakit dan ada kendala karena belum dilayani, mereka SMS kepada saya selaku bupati. Saya lalu forward SMS tersebut ke direktur rumah sakit. Hasilnya, masyarakat tadi langsung dilayani dengan baik,” kata Kang Dedi Mulyadi. Contohnya ada. Nah, sang bupati kemudian menunjukkan SMS tersebut melalui handphone jenis komunikator itu. Ada SMS dari seorang warga yang mengaku mau melahirkan namun belum dilayani oleh dokter di rumah sakit. Setelah di-forward (diteruskan, red) oleh bupati, kemudian bupati dapat jawaban bahwa ternyata pasien itu belum dilayani karena memang belum cukup usia kandungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H