Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kang Dedi Mulyadi: Listrik Mati pun, Warga Lapor ke Bupati

8 Oktober 2014   19:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:52 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_327928" align="alignright" width="300" caption="Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi (foto: Repro/Nur Terbit)"][/caption] “Saya punya fasilitas online”. Itu kata Kang Dedi Mulyadi, saat berbincang santai di pendopo kantor Bupati Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, suatu sore. Kepada saya -- yang datang mewakili majalah INISIATOR sebagai penulis lepas -- bupati yang selalu berpakaian khas Sunda ini lalu bercerita tentang fasilitas online yang digunakannya selama ini berkomunikasi dengan masyarakatnya. Fasilitas berupa pesan singkat SMS itu, belakangan diakuinya sangat ampuh. “Kalau ada masyarakat yang masuk rumah sakit dan ada kendala karena belum dilayani, mereka SMS kepada saya selaku bupati. Saya lalu forward SMS tersebut ke direktur rumah sakit. Hasilnya, masyarakat tadi langsung dilayani dengan baik,” kata Kang Dedi Mulyadi. Contohnya ada. Nah, sang bupati kemudian menunjukkan SMS tersebut melalui handphone jenis komunikator itu. Ada SMS dari seorang warga yang mengaku mau melahirkan namun belum dilayani oleh dokter di rumah sakit. Setelah di-forward (diteruskan, red) oleh bupati, kemudian bupati dapat jawaban bahwa ternyata pasien itu belum dilayani karena memang belum cukup usia kandungannya.

Kang Dedi Mulyadi dan bukunya (Repro: Nur Terbit) SMS warga lainnya, datang dari : Nama Jos Rizal, alamat Gang Mawar. "Saya minta bantuan, anak saya masuk rumah sakit, harus dirawat, saran dokter harus masuk ICU sedangkan kami kesulitan karena keterbatasan biaya. Mohon pak bupati bisa membantu. Sekian dan terima kasih”. Menurut Kang Dedi, ini bukti (dari pesan SMS balasan yang diterima bupati), kalau warga sudah dilayani. Kenapa? Ya, sebab direktur rumah sakit harus membalas dan mengirim SMS itu kembali kepada bupati. “Makanya orang Purwakarta itu, biar urusan listrik mati, pasti lapor ke bupati. Jadi gak aneh” (Selengkapnya, tunggu majalahINISIATOR terbaru beredar, ini cuma kutipan wawancara santai saya dengan Kang Dedi Mulyadi, Bupati Puwakarta). www.nurterbit.com www.kompasiana.com/daeng2011 www.facebook.com/nurharianterbit www.twitter.com/Nur_TERBIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun