Mohon tunggu...
dadung nugroho
dadung nugroho Mohon Tunggu... -

jer basuki mawa bea

Selanjutnya

Tutup

Money

NEW7WONDERS, Suksesnya Sebuah Viral Marketing Alias “Getok Tular”

4 November 2011   11:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drums, PA 18222

US

Domain Name: VOTE7.COM

Medianya telah dipilih yaitu internet, selanjutnya adalah orang-orangnya. New7Wonders bekerja sama dengan organisasi-organisasi atau LSM di beberapa Negara untuk mensukseskan kampanye ini. Dalam kasus Indonesia, setelah gagal bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, New7Wonders bekerjasama dengan Emmy Hafild dengan Organisasi Pendukung Pemenangan Komodo atau P2 Komodonya. Tidak cukup dengan P2Komodo, dibutuhkan figur Indonesia yang bisa mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia maka ditentukan Duta Komodo, Pak Jusuf Kalla mantan Wakil Presiden yang tentunya mempunyai jaringan sosial yang cukup luas sekaligus memiliki sumber daya yang sangat besar.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna telepon seluler yang sangat besar, menurut Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Sarwoto Atmosutarno, saat menyampaikan sambutan di Indonesia Cellular Show (ICS) 2010 pelanggan telepon seluler di Indonesia kurang lebih 180 juta orang. Ini merupakan suatu potensi yang sangat besar sekaligus bisa dijadikan lahan untuk mengeruk keuntungan. New7Wonders sangat jeli melihat peluang yang ada dibandingkan hanya menggunakan media internet, SMS lebih menjanjikan dari sisi peluang untuk mendapatkan pemasukan. SMS premium kemudian dijadikan media untuk kampanye New7Wonders.

Selanjutnya adalah pesan apa yang akan disampaikan untuk menggugah masyarakat mengikuti ajakan. Ketik KOMODO kirim ke 9818 dipilih sebagai slogan untuk mengkampanyekan komodo. Tidak kurang Presiden SBY juga meneriakkan slogan yang sama ketika meresmikan bandara internasional di Lombok, dan tentunya gaungnya akan diikuti oleh semua orang. Masyarakat juga disuguhi berita bahwa banyak Presiden negara lain yang juga mendukung kampanye New7Wonders ini (lihat http://internasional.kompas.com/read/2011/11/03/14014977/Pemimpin.Dunia.Ikut.Pemilihan.New7Wonders ), efeknya adalah masyarakat percaya sehingga mengikuti slogan ini agar jagoan masing-masing tidak kalah. Slogan tersebut juga sangat cepat menyebar di sosial media seperti Twitter dan Facebook, efeknya sangat dahsyat karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna Twitter (nomor 6 di dunia) dan Facebook (nomor 2 didunia) yang sangat besar.

Lingkungan juga faktor yang sangat krusial, dengan timing yang tepat isu nasionalisme juga bisa digoyang untuk mensukseskan kampanye ini. Dalam kasus Indonesia, isu kadal air Malaysia masuk nominasi dihembuskan oleh orang-orang tertentu di dunia maya, alhasil rasa nasionalisme masyarakat Indonesia tergugah untuk mengikuti slogan di atas Ketik KOMODO kirim ke 9818.

Dari analisa di atas, New7Wonders dengan segala kontroversinya sukses menerapkan strategi viral marketing untuk mencapai tujuan kampanye ini - …runs the commercial aspects to ensure the costs are covered and a surplus is generated by the end of the two campaigns …alias mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Referensi :

Kaplan Andreas M., Haenlein Michael (2011) Two hearts in three-quarter time: How to waltz the social media/viral marketing dance, Business Horizons, 54(3), 253-263

http://world.n7w.com/interesting-questions-and-answers/

http://tekno.kompas.com/read/2010/07/14/13572832/Jumlah.Pelanggan.Seluler.Indonesia.180.Juta

http://internasional.kompas.com/read/2011/11/03/14014977/Pemimpin.Dunia.Ikut.Pemilihan.New7Wonders)

http://www.sysomos.com/insidetwitter/geography/

http://www.checkfacebook.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun