Mohon tunggu...
Dadan Wahyudin
Dadan Wahyudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gembala sapi, suka bahasa dan menulis. Mengagumi keindahan natural. Lahir di Pagaden, Tinggal di Bandung, Garut Jurusan busnya, Hobi Makan dan Jalan-jalan di Cianjur \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

11-11-11, Selamat Ultah Ke-47 Yon II/Unpad

11 November 2011   02:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:48 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_141568" align="aligncenter" width="601" caption="Bersama Menwa Ugracena Bali di Dawuhan Banyumas (1995)"][/caption]

Hari ini, 11-11-11, Yon II/Unpad berulang tahun.  Kiprah lahirnya Yon II/Unpad tak bisa dilepaskan dari eskalasi politik yang terjadi saat itu di mana terjadinya pemberontakan DI/TII, Operasi Pembebasan Irian Barat dan Konfrontasi dengan Malaysia dan peristiwa G 30 S PKI.

Sejarah berdirinya Yon II/Unpad

Berikut petikan tulisan Ristadi WK, mantan Danyon II periode 1995/1996 sebagai berikut:

Di latar belakangi peningkatan kekuatan DI/TII Jawa Barat yang mempunyai sekitar 13.000 anggota dan 3.265 pucuk senjata pada tahun 1957, Panglima Daerah Militer VI/Siliwangi selaku Penguasa Perang Daerah Jawa Barat, Kolonel R.A. Kosasih mengeluarkan keputusan nomor Kpts 40-2/5/1959 tanggal 13 Mei 1959 tentang program wajib latih kemiliteran bagi mahasiswa perguruan tinggi di Jawa Barat.

Program wajib latih mahasiswa Jawa Barat tersebut merupakan program latihan kemiliteran bagi mahasiswa yang pertama kali diadakan di Indonesia sejak demobilisasi pelajar dan mahasiswa pejuang pada awal tahun 1950-an. Program tersebut berlangsung selama 20 minggu, sejak 13 Juni sampai 14 September 1959, diikuti oleh 960 mahasiswa dari Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Parahyangan, Akademi Pendidikan Jasmani, dan Akademi PTT (Pos, Telegrap dan Telepon). Mereka dikelompokkan ke dalam 6 kompi latihan dan ditempatkan di asrama Kiansantang di Jalan Tongkeng, Bandung.

Program serupa diadakan kembali pada tahun 1961 dalam rangka pembebasan Irian Barat. Mahasiswa yang pernah mengikuti Wajib Latih tahun 1959 dipanggil kembali untuk mengikuti refreshing course. Kali ini mereka dihimpun dalam organisasi Resimen Serba Guna Mahasiswa Jawa Barat.

Pada 19 Desember 1961 Presiden Sukarno mencanangkan Trikora, yang menandai mulainya konfrontasi terhadap Kerajaan Belanda. Persiapan pertahanan negara, khususnya Home-Front yang kokoh merata segera dilakukan pemerintah dengan memperluas latihan kemiliteran bagi mahasiswa. Menteri Keamanan Nasional, Jenderal A.H. Nasution mengeluarkan surat keputusan nomor MI/B/00307/1961 tanggal 30 Desember 1961 tentang usaha memperluas latihan ketangkasan keprajuritan (kemiliteran) dalam rangka mempertinggi dan menggalang kewaspadaan nasional di kalangan mahasiswa.

[caption id="attachment_141569" align="alignleft" width="635" caption="HUT Yon II/Unpad ke-30 (1994)"][/caption]

Pangdam VI/Siliwangi, Brigadir Jenderal Ibrahim Adjie selaku Penguasa Perang Daerah Jawa Barat mengeluarkan surat keputusan nomor Kpts: 04-7/1/PPD/1962 tanggal 10 Januari 1962. Isi pokoknya antara lain, (1) perintah kepada semua dekan dan pemimpin universitas, perguruan tinggi, dan akademi pemerintah maupun swasta di Jawa Barat untuk membentuk Resimen Serba Guna Mahasiswa, dan (2) perintah kepada Presiden (Rektor) Universitas Padjadjaran untuk mengoordinasi usaha-usaha pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa tersebut selekas mungkin.

Pada 20 Januari 1962 Rektor Universitas Padjadjaran membentuk Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Daerah Militer VI/Siliwangi. Susunan keanggotaan badan koordinasi tersebut sebagai berikut: Presiden (Rektor) Universitas Padjadjaran, Prof. drg. R.G. Soeria Soemantri sebagai Koordinator, Pembantu Rektor Institut Teknologi Bandung, Dr. Isrin Nurdin sebagai Wakil Koordinator I, Pembantu Rektor Universitas Parahyangan, Drs. Koesdarminto sebagai Wakil Koordinator II, dan Mayor Mochammad Soenarman dari Pusat Psikologi Angkatan Darat sebagai Sekretaris.

Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Daerah Militer VI/Siliwangi menyeleksi calon kader yang berasal dari 29 perguruan tinggi di Jawa Barat. Dari 25.000 orang yang diseleksi kesehatannya, hanya 4.969 orang yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan calon anggota Resimen Serba Guna Mahasiswa. Selebihnya yang tidak lolos seleksi atau sekitar 20.000 orang akan ditampung di dalam batalyon-batalyon mahasiswa Pertahanan Sipil.

Organisasi Resimen Serba Guna Mahasiswa rencananya disusun sebagai berikut: 1 staf resimen, 1 kompi markas resimen, 4 batalyon di Bandung, 1 batalyon di Bogor, serta 1 batalyon gabungan mahasiswa Banten, Tasikmalaya, dan Cirebon. Awalnya baru terbentuk 1 batalyon di Bandung yang dipimpin oleh Kapten Ojik Soeroto. Batalyon I Resimen Serba Guna Mahasiswa terdiri dari empat kompi. Kompi I dan II beranggotakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Kompi III beranggotakan mahasiswa Universitas Padjadjaran, dan Kompi IV beranggotakan mahasiswa Universitas Parahyangan dan akademi negeri. Dalam kompi-kompi tersebut, semua jabatan mulai dari wakil komandan regu sampai dengan komandan kompi dipegang oleh mahasiswa.

Selain itu disusun pula kompi-kompi pelatih untuk melatih anggota batalyon-batalyon mahasiswa Pertahanan Sipil. Hal ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuan anggota Resimen Mahasiswa untuk menjalankan pelatihan dasar-dasar kemiliteran bagi sesama mahasiswa.

[caption id="attachment_141570" align="alignleft" width="629" caption="Saat Kompi W, Pasukan Khusus Pembawa Tunggul Batalyon di Ultah ke-30 (1994)"][/caption] Secara bertahap kompi-kompi yang berkedudukan di Bandung ditingkatkan menjadi batalyon. Untuk meningkatkan Kompi III Universitas Padjadjaran menjadi batalyon, diperlukan tambahan anggota. Untuk itu dilakukan perekrutan dan pelatihan kader yang berlangsung dalam tiga gelombang pendidikan. Gelombang pertama pendidikan kader dilakukan pada Agustus 1964 dengan siswa sebanyak 50 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran. Mereka dilatih oleh sebuah tim pelatih dari Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Bandung.

Gelombang kedua pendidikan kader dilakukan pada September 1964 dengan peserta sebanyak 30 mahasiswa putri dari berbagai fakultas. Mereka dilatih di Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Pusdik Kowad) di daerah Lembang. Para kader putri tersebut akan menjadi pasukan pertama untuk kompi putri dari Batalyon Resimen Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Gelombang ketiga pendidikan kader dilakukan pada Oktober 1964 dengan peserta sebanyak 101 mahasiswa dari sembilan fakultas. Mereka dilatih oleh tim pelatih dari Pusdikif. Kompi kader ini kelak mendapat sebutan “Panitia Sembilan” karena anggotanya yang berasal dari sembilan fakultas tersebut.

Pada 11 November 1964 dilakukan penggabungan seluruh kader dari tiga gelombang pendidikan dengan anggota eks-Wajib Latih 1959. Kader putera dikelompokkan ke dalam Kompi A, dan kader puteri ke dalam Kompi B yang merupakan kompi khusus anggota puteri. Pasukan hasil penggabungan tersebut menjadi inti Batalyon II Universitas Padjadjaran. Peristiwa penggabungan pasukan tersebut seterusnya diperingati sebagai hari jadi Batalyon II Universitas Padjadjaran Resimen Mahasiswa Mahawarman.

Peresmian dan penyerahan Tunggul (bendera) Batalyon II Universitas Padjadjaran dilakukan pada 24 September 1965. Dalam upacara di halaman depan Universitas Padjadjaran, sebelum diserahkan oleh Jenderal A.H. Nasution, Tunggul dipegang oleh ajudannya, Letnan Satu Pierre Tendean, yang seminggu kemudian menjadi korban dalam peristiwa G-30-S-PKI. Menko Hankam/KASAB Jenderal A.H. Nasution menyerahkan Tunggul kepada Wakil Komandan Batalyon II Universitas Padjadjaran, Nugraha Besoes. ***

*) diambil dari tulisan Ristadi, WK (Danyon II/1995-1996) (**)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun