Mohon tunggu...
Dadan Wahyudin
Dadan Wahyudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gembala sapi, suka bahasa dan menulis. Mengagumi keindahan natural. Lahir di Pagaden, Tinggal di Bandung, Garut Jurusan busnya, Hobi Makan dan Jalan-jalan di Cianjur \r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengguna Kartu ATM, Berhati-hatilah

19 April 2011   04:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:39 2601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_102514" align="alignleft" width="300" caption="Nasabah sedang mengunjungi ATM "][/caption] Kasus penipuan marak di negeri kiat. Banyak orang "kreatif" (tanda petik) berusaha mengail di air keruh dengan memanfaatkan kepanikan, keluguan dan kepolosan orang lain.  Yang ditipu bukan masyarakat awam saja, kini orang terpelajar pun banyak yang menajdi korban ulah sang "oknum" ini.

Kasus penipuan mengatasnamakan undangan seminar ke Bali, membantu melicinkan naik jabatan atau pegawai, atau memberi hadiah kendaraan, korbannya tentu bukan lagi orang awam, tapi orang-orang berpendidikan tinggi dan tentu berincome lumayan, seperti: kalangan profesional, guru,  bahkan dosen sebagai kaum cendekia sekali pun.

Kini kasus melibatkan pengguna kartu ATM kian marak.  Si Penipu pasti "cerdas,' orang ber-ATM asumsinya minimal punya simpanan di bank.   Biasanya sang penipu, apapun modusnya, seperti memberi hadiah, jual-beli, bantuan sosial,  merasa perlu mewajibkan calon korbannya untuk memiliki ATM.  Bukan apa, alasan praktis dan cepat. Di saat waktu yang meped, biasanya calon korban dilanda kepanikan, sehingga alih-alih mendapat kiriman uang justru  secara tak sadar justru men-transfer uang pribadinya ke rekening yang dipandu oleh si pemberi hadiah.

Waah, simpanannya bisa kesedot nihhh...

Kasus kedua, baru-baru ini dialami oleh tetangga kami.  Tiba-tiba  kartu ATM tertelan atau tersedot oleh mesin ATM. Kemudian ia   langsung menghubungi nomor diduga "abal-abal" yang tertera pada mesin ATM atau di dinding ruang ATM, baik berupa stiker atau selebaran, bahkan nomor Call Center yang diberikan oleh seseorang yang pura-pura menolong si korban. Selanjutnya, si korban menghubungi Call Center dan memberitahukan bahwa kartu ATMnya telah tersedot oleh mesin ATM, dan bodohnya si korban dengan jujur memberikan nomor PIN kartu ATM.  Simpanannya pun raib manakala ia sadar dan mengecek tabungannya.

Minggu lalu, kakak saya menarik tunai di salah satu ATM.  Tiba-tiba kartu ATM tidak bisa keluar.  Dalam keadaan panik, tiba-tiba ada orang perlente persis pegawai bank dengan ID cardnya menawarkan bantuan untuk menolong mengeluarkan kartu itu.  Ia meminta PIN-nya. Untunglah kakak tidak mudah percaya begitu saja, ia menunggui kartu itu apapun yang terjadi, soalnya ada uang kantor di tabungan itu.  Ia  menelepon sang suaminya agar lekas datang ke lokasi tersebut.  Si petugas geemtaran sambil berkeringat dingin. Ia mencoba agar kakak  saya lekas-lekas menyelesaikan transaksinya, dengan berpura-pura akan menarik uangnya.  Lucunya, hanya  "keukeuh"  mesin  yang ditunggui kakak saya, padahal mesin ATM sebelahnya kosong. Ia pun panik sendiri, rupanya kawannya di luar tak sabar terus menghubunginya melihat aksinya tak kunjung berhasil dan bergegas pergi begitu saja.

Cerita  ini rupanya persis dialami oleh salah seorang rekan kerja di kantor lain.  Kasusnya, sama ATM tidak bisa keluar.  Sang "penawar bantuan" pun tiba saat waktu tepat.  Alamak sang rekan dalam keadaan panik, ia malah memandu sang penolong manakala meminta PIN dan mengotik-atik  nomor ATM untuk mengeluarkan kartu. miliknya. Kartu ATM pun keluar.  Setelah keesokan harinya, barulah tersadar. Ternyata uang Rp. 30 juta di simpanannya sudah raib berpindah tangan ke rekening pihak lain.

Ngeri juga punya uang banyak, penipu bergentayangan di sekitar kita. Maka berhati-hatilah.

Tips untuk menghindari penipuan lewat ATM:

  • Pihak Bank wajib memberikan penjelasan baik lisan maupun tulisan kepada nasabahnya mengenai penipuan yang sering terjadi di mesin ATM.

  • Pemilik kartu harus menjaga kartunya sebaik mungkin, dan jangan memberitahukan nomor PIN kartu kepada siapapun termasuk petugas Bank.

  • Jangan mencatat PIN pada meja, kertas yang dapat diketahui oleh orang lain.

  • Silakan ganti nomor PIN secara berkala, agar lebih aman.

  • Nasabah atau pemilik kartu ATM Wajib menyimpan atau mengingat nomor Call Center dari Bank bersangkutan. Pastikan nomor yang tercatat di ponsel benar-benar nomor Call Center, dan jangan mudah percaya dengan nomor yang diberikan oleh orang lain. Kadang nomor yang digunakan oleh penipu sangat mirip dengan nomor asli. Ingat, jangan percaya dengan nomor yang ditempel di ruang mesin ATM.

  • Jangan memberikan nomor PIN jika petugas Bank meminta nomor PIN di saat kartu ATM tertelan, kemungkinan Anda menghubungi nomor yang salah. Dan nomor PIN hanya Anda yang tahu, dan pihak Bank tidak akan meminta nomor PIN.

  • Segera menghubungi Call Center jika kartunya tertelan mesin ATM, pastikan nomor sudah benar. Dan jangan percaya dengan nomor yang ditempel di ruangan mesin ATM.

  • Jika kartu ATM nyangkut, jangan dipaksa untuk dimasukkan. Kemungkinan sudah digunakan oleh pencuri agar nantinya kartu tidak dapat keluar kembali dan seolah-olah tertelan masuk. Pergilah ke mesin ATM yang lain. Jika kartu sudah tersangkut atau tertelan, hubungi Call Center. Ingat nomornya harus benar.

  • Sebaiknya pergi ke mesin ATM jangan sendirian, paling tidak ditemani oleh satu orang untuk berjaga-jaga di luar. Dan hindari di tempat yang sepi apa lagi sudah larut malam, jika terpaksa jangan pergi sendirian.

  • Hindari menggunakan ATM yang terlalu ramai.

  • Jaga kartu Anda sebaik mungkin, jangan sampai dicuri oleh orang lain. Jika hilang segera laporkan ke pihak Bank.

  • Pastikan tidak ada kamera yang dipasang, sebaiknya pada waktu menekan PIN ditutup dengan tangan sebelahnya agar tidak kelihatan.

  • Sebelum melangkah pergi, pastikan kartu tidak ketinggalan di ruang ATM.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun