Mohon tunggu...
Dadan Suryadi
Dadan Suryadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Beyond the limits

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketidaksetaraan Gender Bagi Perempuan Dalam Dunia Pendidikan

28 Juni 2022   17:08 Diperbarui: 28 Juni 2022   17:50 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gender adalah pembedaan peran, sifat, atribut dan perilaku yang tumbuh dan berkembang  dalam masyarakat. Peran gender dalam masyarakat  terbagi menjadi dua yaitu produktif dan reproduksi.

Kita sering mendengar Jargon “Kesetaraan gender”   yang diserukan orang-orang terutama para aktivis dan politikus. Kesetaraan gender merupakan hak asasi sebagai manusia. Hak yang tidak hanya diperuntukan untuk laki-laki dalam memilih pilihan hidup, melainkan juga untuk perempuan.  Karena pada  hakikatnya setiap manusia mempunyai hak masing-masing dalam menentukan pilihan hidup dan mendapatkan perlakuan sama tanpa memandang perbedaan jenis kelamin.

Akan tetapi, beberapa masyarakat kita masih menggap perempuan hanya menjadi pelengkap kehidupan belaka. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa perempuan terlahir hanya untuk berada di dapur, sehingga tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Pemikaran-pemikiran tersebut masih tersebar di kalangan masyarakat khususnya di pedesaan. Oleh karenanya, perempuan sering kali takut untuk berkarier karena tuntutannya sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, banyak pula perempuan yang tidak melanjutkan pendidikan terutama di pedesaan.

Berdasarkan data dari BMK KEMENDIKBUD, ketimpangan gender dalam dunia pendidikan banyak dialami oleh perempuan di pedesaan. Pemikiran yang ada di masyarakat pedesaan adalah perempuan hanya cukup bisa membaca, menulis, dan berhitung saja karena nanti hanya akan menjadi ibu rumah tangga. Ketimpangan  lainnya juga terjadi pada akses pendidikan di perguruan tinggi. Sehingga terjadi pengkotakan jurusan tertentu. Sebagai contohya jurusan tehnik didominasi laki-laki sedangkan jurusan PGMI didominasi perempuan.

Ada beberapa faktor penyebab kesenjangan gender dalam dunia pendidikan diantaranya sebagai berikut.

1. Budaya patriarki

Budaya ini adalah  sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Kultur inilah yang menjadikan perempuan dinomorduakan dalam akses pendidikan. Sangat disayangkan budaya ini masih diterapkan dan dipercaya oleh masyarakat luas terutama perempuan itu sendiri.

2. Lemahnya kesetaraan gender

Kebijakan-kebijakan kelembagaan negara belum mendukung kesetaraan gender. Cohtohya dalam peraturan daerah belum menciptakan kesetaraan gender dari segi gaji perempuan dan laki-laki.

3.  Manjemen rumah tangga belum seimbang

Perempuan lebih mengalah untuk mengelola kehidupan rumah tangga seperti mengerus anak dan keluarga dibandingkan untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini banyak terjadi kepada perempuan S1 yang hendak melanjutkan S2, dan S3 namun terhalang tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun