Mohon tunggu...
Dadan Mardani
Dadan Mardani Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan

Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang cerah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter dan Media Sosial: Membangun Kesadaran Digital pada Siswa

3 Februari 2025   08:47 Diperbarui: 2 Februari 2025   22:26 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanamkan Etika Digital untuk Generasi Masa Depan yang Bertanggung Jawab

Pendidikan Karakter dan Media Sosial: Membangun Kesadaran Digital pada Siswa

Pendahuluan

Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi siswa. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga membawa tantangan baru dalam pendidikan karakter.

Perilaku negatif seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, dan kecanduan digital semakin marak di kalangan siswa. Oleh karena itu, kesadaran digital perlu dikembangkan sebagai bagian dari pendidikan karakter, agar siswa dapat menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab. Artikel ini akan membahas hubungan antara pendidikan karakter dan media sosial serta strategi untuk membangun kesadaran digital yang kuat pada siswa.

Media Sosial dan Tantangan dalam Pendidikan Karakter

Media sosial memberikan banyak manfaat dalam dunia pendidikan, seperti memperluas akses terhadap informasi, memfasilitasi pembelajaran daring, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi (Sari & Nugroho, 2021). Namun, tanpa pengawasan yang baik, media sosial juga dapat berdampak negatif terhadap pembentukan karakter siswa.

Beberapa tantangan utama yang muncul akibat penggunaan media sosial tanpa kontrol meliputi:

  1. Cyberbullying -- Siswa yang mengalami perundungan di dunia maya sering kali mengalami dampak psikologis yang serius.
  2. Hoaks dan Misinformasi -- Banyak siswa yang kesulitan membedakan berita benar dan palsu, yang dapat mempengaruhi pola pikir mereka.
  3. Kecanduan Digital -- Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi belajar dan menurunkan prestasi akademik.
  4. Kehilangan Norma Sosial -- Interaksi digital yang tidak terkontrol dapat mengurangi empati dan kepedulian terhadap sesama.

Menurut penelitian oleh Wijaya et al. (2020), siswa yang tidak memiliki kesadaran digital yang baik cenderung lebih rentan terhadap dampak negatif media sosial. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi agar mampu membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab secara digital.

Kesadaran Digital sebagai Bagian dari Pendidikan Karakter

Kesadaran digital adalah kemampuan individu untuk memahami dan mengelola interaksi di dunia digital dengan cara yang etis dan bertanggung jawab (Pratama, 2022). Konsep ini mencakup aspek literasi digital, keamanan digital, serta etika dalam berinternet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun