[caption caption="Menulis bukan hal yang mudah , namun juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.... Dan Guru Wajib Menulis. Sumber: fsp2ki.org"][/caption]
Oleh : Dadan Hermawan, M.Pd.
Menulis bukanlah hal yang sulit namun juga tidak sederhana, banyak orang yang begitu mudah menuangkan ide, gagasan dan segala hal yang singgah di pikiran, hati dan perasaannya. Bagi yang terbiasa menulis semua hal dapat di jadikan bahan untuk membuat rangkaian kata-kata menjadi sebuah kalimat yang memuat ide-ide pikirannya. Namun tidak sediki pula yang amat kesulitan untuk menuangkan ide dan gagasannya. Bahkan tidak sedikit yang merasa menjadi orang yang miskin ide dan gagasan untuk membaut tulisan.
Mungkin benar, jika menulis bukanlah hal yang mudah walau akan terasa ringan jika sudah terbiasa melakukannya. Bagi guru atau siapapun yang berprofesi di dunia pendidikan menulis seharusnya sudah mulai dijadikan sebagai salah satu alat aktualsasi diri, serta dapat di gunakan sebagai alat ukur tentang seberapa banyak ide dan gagasannya dalam mendidika anak-anak negeri ini. Dan di akui atau tidak namun sudah menjadi kesepakatan bersama jika kegiatan menulis seseorang akan berbanding lurus dengan bertambahnya pengetahuan orang tersebut, karena menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan up date pengetahuan , informasi dan segala hal yang berkaitan dengan isu-isu yang ada.
Bagi guru menulis seperti alat, sarana untuk meningkatkan kompetensinya. Untuk meningkatkan kemampuan menulis guru harus terus menerus mencari informasi atau pengetahuan baru tentang banyak hal. Dan informasi itu akan di dapatkan dengan cara melihat dan membaca. Semakin banyak bacaan seseorang maka akan semakin banyak pula perbendaharaan kata, ide dan gagasannya. Pantaslah jika seorang penyair Indonesia pernah berkata “Buta Membaca maka Lumpuh Menulis”. Karena ide tulisan akan banyak terinsfirasi oleh bacaan.
Hal lain yang menjadi kendala dalam meningkatkan budaya menulis bagi guru, adalah sangat kurangnya fasilitas penerbitan tulisa-tulisan guru. Banyak guru yang belajar menulis baik itu tulisan ilmiah ataupun karya tulisan popular, namun semuanya akan jadi kurnag bermakna jika tidak dapat dipublikasikan. Sulitnya menembur media sosialisasi tulisan seperti koran, majalah, apalagi jurnal menjadi masalah dan kendala tersendiri bagi guru. Sehingga tidak heranlah jika akhirnya tidak sedikit guru yang belajar menulis akhirnya terhenti dan tidak lagi menulis karena beranggapan jika tulisannya hanya akan jadi curhatan curhatan di buku harian atau diary harian mereka.
Menyikapi hal tersebut di atas, layak jika akhirnya siapapun yang memiliki peluang untuk melahirkan sarana-sarana publikasi tulisan untuk para guru yang tidak hanya mudah namun juga murah dan tidak murahan. Hal ini sulit namun bukan sesuatu yang mustahil untuk di lakukan. Karena dampak dan manfaat memberikan fasilitas publikasi tulisan akan mendongkrak semangat guru untuk berkarya melalui tulisan, yang pada ujung nya akan berimplikasi terhadap pengetahuan serta kemampuan para guru itu sendiri. kecil namun insya Alloh banyak manfaatnya. Bravo Pendidikan Indonesia......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H